tirto.id - Pesawat Cessna Grand Caravan C208B milik maskapai SAM Air (Semuwa Aviasi Mandiri) nomor penerbangan PK–SMW yang sempat hilang kontak pada Jumat, 23 Juni 2023 pukul 11.07 WIT dipastikan jatuh di hutan Papua Pegunungan.
Pesawat tersebut hilang kontak pada saat penerbangan dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga, Papua. Diketahui, di dalam pesawat terdapat enam orang yang terdiri dari satu orang pilot, satu orang copilot, dan empat orang penumpang.
Hingga saat ini, belum diketahui nasib keenam orang tersebut. Namun, berdasarkan video yang diperoleh dari Kabasarnas Marsekal Madya Heri Alfiandi, menunjukkan sudut pandang penginderaan dari atas helikopter saat melakukan pencarian, terlihat badan pesawat hancur dan asap membubung ke udara.
Kronologi Jatuhnya Pesawat SAM Air
Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura, bahwa pesawat tersebut berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga, Papua pada 10.53 WIT. Setelah tujuh menit mengudara, tepatnya pada 11.00 WIT, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Penerbangan SAM Air dari Bandara Elim ke Bandara Illaga adalah penerbangan rute pendek, yang hanya memerlukan waktu tempuh selama lebih kurang 13 menit.
Henri Alfiandi menjelaskan bahwa pantauan posisi pesawat tersebut melalui satellite tracking terakhir berada pada koordinat 03 52 43,67S 139 27 16.07E dengan ketinggian 6956FT. Hingga saat ini, tim SAR sedang melakukan upaya evakuasi korban.
Profil Singkat SAM Air
SAM Air adalah maskapai penerbangan domestik yang masih terbilang baru. SAM Air pertama kali memperoleh Air Operator Certificate (AOC) 135 dari Otoritas Penerbangan Nasional (ANA) pada 2019.
AOC 135 adalah sertifikat yang diberikan kepada maskapai yang memiliki pesawat dengan kapasitas di bawah 30 tempat duduk.
Setelah dilakukan evaluasi dan pengecekan oleh Kementerian Perhubungan RI, SAM Air resmi memiliki izin terbang sejak 2019 lalu.
Selain digunakan untuk mengangkut penumpang SAM Air juga melayani jasa pengangkutan barang atau logistik.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto
