Menuju konten utama

Fakta-Fakta Ibu Meninggal Setelah Melahirkan Anak ke-10

Fakta-fakta ibu muda meninggal setelah melahirkan anak ke-10.

Fakta-Fakta Ibu Meninggal Setelah Melahirkan Anak ke-10
Ilustrasi melahirkan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sebuah berita viral belakangan ini tentang seorang ibu muda yang meninggal setelah melahirkan anak ke-10. Ibu ini diketahui sudah melakukan operasi sesar sebanyak 8 kali.

Menurut laman Mingguan Wanita (Women's Weekly) ibu muda ini bernama Nur Zaihan Abdul Halim dan putranya dilaporkan selamat dan dirawat di NICU.

Berdasarkan penuturan teman dekatnya yang diketahui bernama Nurhusna Kamarulzaman, almarhumah menikah muda pada usia 18 tahun dan sangat menyukai anak-anak.

Fakta Ibu Muda Meninggal Setelah Melahirkan Anak Ke-10

1. Ibu Muda ini Jalani Operasi Sesar 8 Kali

Menurut Konsultan Obstetri & Ginekologi, Dr Maiza Tusimin dari Prince Court Medical Center, ibu muda ini memiliki risiko besar karena pernah sesar selama 8 kali.

"Jujur, bahkan untuk yang keempat kalinya saya akan memberitahu ibu itu untuk mempertimbangkan dengan serius, apalagi delapan kali, karena banyak risiko yang bisa terjadi," ujar Dr Maiza.

Dr Mai menambahkan, seorang ibu sangat disarankan untuk melahirkan melalui operasi sesar sebanyak tiga kali. Dimungkinkan untuk menjalani operasi keempat, tetapi ibu perlu diperiksa dengan cermat untuk memastikan kesehatannya baik.

Faktor usia juga diperhitungkan, riwayat kesehatan pasien juga. Idealnya, sebaiknya ibu tersebut tetap berkonsultasi dengan dokter yang sama sejak anak pertama karena mengetahui semua catatan medisnya. Dokter juga lebih mengetahui kondisi pasien.

"Memang anak itu rezeki tapi Tuhan juga memberi kita kemampuan untuk berpikir baik dan buruk. Jadikan kasus almarhum sebagai pelajaran karena risiko pendarahan tidak kecil dan banyak kematian terjadi karena ini," ujarnya.

2. Penyebab Ibu Muda Meninggal Setelah Melahirkan Anak ke-10

Ibu muda ini meninggal karena komplikasi plasenta stadium 4 dan karena pernah dioperasi sesar 8 kali.

Dr Mai juga menjelaskan semakin sering melahirkan, peregangan rahim akan melambat. Rahim meregang beberapa kali, faktor usia juga harus diperhitungkan. Singkatnya, setiap kehamilan ganda tidak bisa lari dari risiko pendarahan.

Jika itu yang terjadi, langkah tercepat adalah mengangkat rahim sang ibu. Jarak aman antara satu anak dengan anak lainnya adalah antara 18-24 bulan untuk kehamilan berikutnya.

Yang paling dikhawatirkan dokter adalah risiko plasenta akreta di mana rahim lebih banyak menempel kuat ke dalam dinding rahim dan tidak dapat dipisahkan secara spontan.

“Ini jenis yang paling berbahaya bagi ibu yang sudah melahirkan karena bisa menyebabkan banyak darah yang keluar. Bayangkan, dalam satu menit akan keluar 700-800 ml darah. Jika berlangsung lama, bisa-bisa sang ibu kehilangan darah hingga 10 liter dan ini meningkatkan risiko kematian," ujarnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom