tirto.id -
Facebook Inc. mengungkap peranan Rusia dalam Pilpres AS 2016 melalui agen-agennya dengan cara mengunggah 80 ribu postingan pada jejaring sosial itu selama dua tahun. Langkah Rusia itu diklaim bertujuan untuk mempengaruhi arah politik di negeri Paman Sam tersebut.
Seperti dilansir Antara, Selasa (31/10/2017), Facebook juga menyatakan bahwa dalam kurun waktu tersebut, sedikitnya 126 juta warga AS telah mengakses puluhan ribu postingan yang dibuat oleh agen-agen Rusia.
Dalam kesaksian tertulis yang diberikan oleh Facebook kepada para wakil rakyat AS, terdapat rincian mengenai jangkauan dari postingan yang dibuat oleh Rusia.
Dalam kongres yang akan digelar oleh tiga komisi, para eksekutif dari Facebook, Twitter Inc., dan Google akan bersaksi terkait dengan perkara dugaan Rusia menyebarkan misi informasi beberapa bulan sebelum dan sesudah digelarnya Pemilihan Presiden AS 2016.
Pemerintah Rusia melontarkan bantahannya soal keterlibatan mereka melakukan intervensi dalam Pemilu AS yang dimenangkan Donald Trump setelah mengalahkan Hillary Clinton.
Pengacara Facebook Colin Stretch mengatakan bahwa dalam kesaksian tertulis itu, sebanyak 80 ribu postingan Badan Riset Internet Rusia hanyalah sebagian kecil dari konten Facebook.
Postingan-postingan itu, menurutnya, telah melanggar aturan dari Facebook dan tidak sedikit pula akun-akun palsu yang digunakan untuk mem-posting pesan-pesan itu.
Postingan tersebut berisi pesan-pesan sosial dan politik yang menimbulkan perpecahan, seperti hubungan ras dan hak menggunakan senjata disebarkan antara Juni 2015 hingga Agustus 2017.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari