Menuju konten utama

Evakuasi Korban Tsunami, Polri Kirim Alat Berat dan Helikopter

Polri mengerahkan alat berat, helikopter, pasukan Polisi Air, Brimob dan Sabhara guna evakuasi korban tsunami di pantai-pantai sekitar Selat Sunda. 

Evakuasi Korban Tsunami, Polri Kirim Alat Berat dan Helikopter
Belasan depot rumah makan di Pantai Karang Bolong Anyer rusak akibat diterjang gelombang tsumani, Banten, Minggu (23/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya bekerja sama dengan TNI dan instansi lainnya untuk menangani dampak tsunami pada sejumlah pesisir di sekitar Selat Sunda. Dalam hal ini, Polri sudah mengerahkan unit-unit ke lokasi terdampak.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) akan segera mengidentifikasi jenazah korban-korban tewas akibat bencana yang terjadi pada Sabtu malam kemarin tersebut.

“Kalau ada korban (yang berhasil diidentifikasi), akan langsung diserahkan ke pihak keluarga korban,” kata Tito di Polda Metro Jaya, Minggu (23/12/2018).

Pihaknya juga siap menerjunkan divisi Brimob SAR jika diperlukan di salah satu wilayah terdampak, yaitu Lampung. “Kapolda Lampung mengatakan sementara ini cukup, tapi kami akan kirimkan bila diperlukan,” kata Tito.

Polri juga mengerahkan divisi Polisi Perairan dan mengirimkan kapal serta helikopter untuk mengevakuasi korban. Kemudian unit kedokteran dan kesehatan, turut berada di lokasi.

Satu kompi Brimob serta satu kompi Sabhara juga dikerahkan serta melibatkan alat berat yaitu lima ekskavator dan lima loader di lokasi, sebab jalan raya penghubung Serang-Pandeglang putus.

“Pagi ini alat berat dan anggota kami mulai menyisir jalan yang putus untuk pembersihan dan menolong korban luka. Sambil terus memantau informasi dari BMKG. Perkembangan akan terus kami berikan,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut, jumlah sementara korban tewas akibat tsunami yang menerjang sejumlah pantai di Selat Sunda mencapai 168 orang.

Jumlah korban tewas yang diungkapkan oleh Sutopo tersebut merupakan data sementara per Minggu siang (23/12/2018) Pukul 13.00 WIB. Untuk korban luka-luka mencapai 745 orang dan 30 orang masih hilang. Korban tewas dan luka-luka itu tersebar di Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan

Berdasarkan data sementara BNPB, tsunami pada Sabtu malam (22/12/2018), juga merusak 558 bangunan, 9 hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal rusak. Informasi tersebut merupakan data soal dampak tsunami di tiga kabupaten di Provinsi Banten dan Lampung.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom