tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir bakal mengumupulkan perusahaan plat merah berkinerja buruk dalam satu sub holding.
Ia memberi istilah kelompok BUMN berkinerja buruk ini sebagai sub holding dead weight.
Pengelompokan BUMN ini menurutnya ditujukan untuk mempermudah kerja kementeriannya dalam mengelola dan mengawasi ratusan BUMN yang mereka bawahi.
“Belum selesai, masing-masing Wakil Menteri (Wamen) pegang 7 sub holding. Lalu ada sub holding yang dead weight jadi mungkin lima belas ya tapi belum selesai. Karena lagi dipetakan. Tidak mungkin wamen masing-masing kontrol 124,” ucap Erick di Kantornya, Jumat (21/2/2020).
Erick menyatakan BUMN dengan kategori dead weight ini biasanya memiliki ciri kinerja keuangan merosot, berat untuk bersaing sampai memiliki sejumlah proyek yang mangkrak.
Ketika ditanya contohnya, Erick tidak menjawab tegas tetapi ia membenarkan bila PT PANN termasuk di dalamnya. “Iya kalau enggak salah kemarin ada logonya. Masuk,” ucap Erick.
Soal rencana pengelompokan BUMN ini, Erick juga memastikan bahwa pembentukan sub holding nantinya akan sudah cukup.
Ia bilang tak perlu langsung dilanjutkan menjadi super holding seperti yang sempat direncanakan pada era kementerian sebelumnya.
Ia menilai pembuatan sub holding yang menghasilkan sejumlah klaster atau kelompok BUMN ini juga bisa berdampak positif buat BUMN itu sendiri.
“Diklaster itu pingin ada fokus bisnis agar lebih terkontrol dan supaya lebih bisa kompetitif, karena value chain nyambung dan ciptakan expertise dan bisa bersaing,” ucap Erick.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana