tirto.id - Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Eddy Fadlyana SpA(K) MKes mengatakan uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China akan dilakukan di enam tempat di Kota Bandung. Enam tempat itu terdiri dari empat puskesmas, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad.
"Dengan jumlah subjek tersebut maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan enam side penelitian yang terdiri dari empat puskesmas di Kota Bandung, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad," kata Eddy Fadlyana dalam jumpa pers di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020) dilansir dari Antara.
Keempat puskesmas di Kota Bandung yang akan dijadikan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac ialah Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbeuleuit, Puskesmas Dago dan Puskesmas Puter.
Eddy menuturkan subjek uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari Cina berusia antara 18 hingga 59 tahun dengan jumlahnya mencapai 1.620 orang.
Menurut dia, pihaknya akan mulai merekrut para relawan tersebut karena telah mendapatkan izin dari Komite Etik.
"Bagaimana cara merekrut relawan, jadi setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat lewat penyuluhan langsung atau menyebarkan leaflet," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 2.400 vaksin COVID-19 dari Sinovac, Cina sudah tiba di Bio Farma, pada Minggu 19 Juli 2020 dan vaksin dari Sinovac ini akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap tiga pada Agustus 2020.
Kedatangan vaksin COVID-19 dari Cina tersebut tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari Cina hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya, Senin (20/7) mengatakan uji klinis vaksin COVID-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada Januari 2021.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.
Vaksin ini masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 dan tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto