Menuju konten utama

Empat BUMN Bakal IPO di 2023, Berikut Rinciannya

Kementerian BUMN menyampaikan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham empat BUMN pada 2023 mendatang.

Empat BUMN Bakal IPO di 2023, Berikut Rinciannya
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury berpidato sebelum penandatanganan kerja sama antara Kementerian BUMN dan Canadian Commercial Cooperation (CCC) di sela acara State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (18/10/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

tirto.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham empat BUMN pada 2023 mendatang.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, rencana IPO sejumlah BUMN pada 2023 yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

"Atas dasar rencana strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan energi kita, ada empat rencana BUMN dan anak usaha BUMN yang kita lakukan penawaran ke publik," kata Pahala Mansury dikutip Antara, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Ia menjelaskan upaya peningkatan ketahanan energi diwakili oleh IPO PGE dan PHE, sedangkan ketahanan pangan diwakili oleh Palm Co dan Pupuk Kaltim.

Di ketahanan energi, lanjutnya, Kementerian BUMN berupaya menurunkan Crude Palm Oil (CPO), meningkatkan cadangan migas nasional, meningkatkan bauran energi baru terbarukan, seiring dukungan kapasitas pengurangan emisi karbon.

Sementara itu dari ketahanan pangan, IPO anak usaha BUMN berupaya melanjutkan hilirisasi industri kimia dan peningkatan tingkat ketersediaan pupuk guna mendongkrak produktivitas pertanian.

Selanjutnya, hilirisasi industri sawit karena masih minimnya CPO untuk produksi minyak goreng BUMN.

"Kami harap hilirisasi industri kelapa sawit termasuk pengembangan industri minyak goreng, serta penambahan kapasitas biosolar melalui produksi [campuran biosolar] POME dan FAME diproduksi Palm Co," jelas Pahala.

Rincian IPO keempat anak usaha BUMN tersebut, yakni:

1. Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang yang mencapai 672 megawatt. Targetnya dalam 5 tahun ada penambahan kapasitas 600 megawatt. Apalagi, PGE sudah memegang sejumlah kontrak pengadaan tenaga listrik dengan PLN.

Dalam prosesnya PGE sedang menyampaikan usulan rentang harga IPO kepada OJK. Berdasarkan laporan keuangan per 2021 pendapatan PGE mencapai 369 juta dolar AS dengan EBITDA margin 78,7 persen.

2. Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan subholding upstream Pertamina yang memiliki produksi dan eksplorasi migas terbesar di Indonesia dan menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi Pertamina.

IPO PHE juga diharapkan dapat membantu mendorong nilai perusahaan Pertamina mencapai 100 miliar dolar AS pada 2024. PHE memiliki endapatan 11,7 miliar dolar AS dengan EBITDA 3 miliar dolar AS dan menjadi modal pengembangan ke depan. Perusahaan itu memiliki rencana belanja modal setiap tahun antara 4-5 miliar dolar AS setara Rp60-90 triliun.

3. Palm Co, BUMN memiliki rencana membuat perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia melalui Palm Co ini, sehingga dapat meningkatkan total kapasitas produksi turunan sawit.

Hilirisasi dan pengembangan bahan baku utama menghasilkan biosolar POME dan FAME untuk meningkatkan ketahanan energi lebih lanjut. Pengumpulan dana bisa bersama penanaman ulang perkebunan sawit plasma di sekeliling PTPN. Saat ini Kementerian BUMN masih menyelesaikan penggabungan beberapa anak usaha produsen kelapa sawit di bawah entitas Palm Co.

Peraturan Pemerintah (PP) terkait penggabungan diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Rencana IPO Palm Co ditargetkan mulai dikerjakan pada kuartal II/2023 dan tercatat di pasar modal pada kuartal III/2023.

4. Pupuk Kaltim merupakan anak usaha Pupuk Indonesia dengan kapasitas terpasang 6,5 juta ton per tahun dari total kapasitas Pupuk Indonesia 21,1 juta ton per tahun.

Hasil IPO direncanakan untuk meningkatkan kapasitas ekspansi pengembangan pabrik urea di Papua dan Papua Barat, juga pengembangan pupuk Amorea di kawasan Maluku, dan akselerasi industri kimia. Saat ini masih dilakukan finalisasi laporan keuangan untuk persiapan IPO dan tengah memilih penasihat keuangan dan hukum dalam rangka IPO.

Baca juga artikel terkait IPO

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang