tirto.id - Gempa susulan kembali mengguncang Ekuador pada Rabu (18/5/2016). Gempa terjadi dua kali di hari yang sama, namun pada waktu yang berbeda. Gempa pertama mengguncang sekitar pukul 02.57 waktu setempat (14.57 WIB) dan guncangan berikutnya dirasakan pada pukul sekitar pukul 11.46 waktu setempat (23.46 WIB).
Presiden Ekuador Rafael Correa meliburkan sekolah di negara Amerika Selatan itu, setelah gempa kedua mengguncang dengan kekuatan 6,8 pada Skala Richter, di Pantai Provinsi Esmeraldas.
Di akun twitter resminya, Correa mengatakan kegiatan belajar-mengajar akan dibekukan "sampai semua keterangan seputar kerusakan yang mungkin terjadi (pada sekolah) dikumpulkan".
Saat ini, Kementerian Tenaga Listrik negara setempat tengah berusaha memulihkan pasokan setelah gempa susulan membuat beberapa wilayah pantai tak memperoleh listrik.
Gempa bumi tersebut telah mengakibatkan kepanikan di berbagai tempat, termasuk di Ibu Kota, Quito. Warga terlihat panik dan berlarian ke luar rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
Satu orang dikabarkan tewas sedangkan 85 lainnya mengalami cedera dalam gempa yang tidak berpotensi Tsunami ini.
Menurut Lembaga Geofisika, kedua gempa tersebut adalah gempa bumi susulan dari gempa sebelumnya yang mengguncang Pantai Utara Ekuador pada 16 April 2016 lalu. Gempa dengan kekuatan 7,8 pada Skala Richter tersebut menewaskan 661 orang dan melukai tak kurang dari 16.600 orang.
Ratusan gempa susulan dicatat setelah gempa bumi kuat pada April lalu , dan sejauh ini gempa pada Rabu adalah yang paling kuat.
"Gempa susulan diperkirakan masih terjadi lagi," kata Correa. Ia mendesak masyarakat agar tetap tenang dan bersiap menghadapi gempa bumi lain dengan kekuatan di atas 6.0 pada Skala Richter. (ANT)
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Putu Agung Nara Indra