tirto.id - Eskpor mobil Suzuki Indonesia pada enam bulan pertama tahun ini menyentuh angka 31.579 unit, dengan rincian 14.479 unit mobil utuh (CBU) dan 17.280 unit completely knock down (CKD). Volume tersebut 11 persen lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total pengiriman 28.251 unit.
Mayoritas mobil Suzuki Indonesia dikapalkan ke negara-negara Asia dan Amerika Latin, seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Pakistan , Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolombia, Panama, dan lainnya. Secara keseluruhan ada 47 negara yang menjadi destinasi ekspor produk roda empat pabrikan berlogo huruf “S” tersebut.
Dua varian multi purpose vehicle (MPV) Suzuki APV dan Ertiga menjadi penyumbang volume ekspor terbesar. Ada 8.080 unit APV dan 6.399 unit Ertiga model lama yang didistribusikan ke luar negeri. Adapun PT SIS pasokan ekspor All New Suzuki Ertiga dimulai pada September 2018.
Di sektor roda dua, Suzuki Indonesia telah mengirim 72.286 unit sepeda motor ke 36 negara. Suzuki Satria F150 FI muncul sebagai produk dengan ekspor terbanyak, yakni 15.720 unit. Sementara, jumlah distribusi produk motor sport fairing GSX-R150 jumlahnya justru lebih sedikit, hanya 3.227 unit. Padahal, di Indonesia GSX-R150 merupakan produk andalan Suzuki.
Komponen kendaraan turut menjadi komoditas ekspor Suzuki Indonesia. Tercatat 246.232 komponen mobil dan 46.920 komponen sepeda motor terdistribusikan ke berbagai negara selama semester 1 2018.
“Pada semester pertama 2018 ini Suzuki berhasil mencetak nilai ekspor yang positif. Hal ini terbukti dari kenaikan nilai ekspor baik roda empat dan roda dua. Seiring dukungan pemerintah, kami berharap Suzuki dapat mempertahankan keunggulannya di pasar ekspor dengan memanfaatkan kesempatan emas ini,” ujar Department Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Hady Surjono Salim.
Suzuki Indonesia menargetkan bisa menambah tujuan ekspor sampai akhir tahun ini, yakni 51 negara untuk roda empat dan 38 negara tujuan ekspor roda dua. Capaian di enam bulan pertama tahun ini membuat Suzuki optimis bisa menyentuh target tersebut.
Penulis: Yudistira Perdana Imandiar
Editor: Yantina Debora