tirto.id -
"Ekspor Indonesia secara month to month naik sebesar 9,71 persen dibandingkan Juli 2022," kata dia dalam Rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Dia merinci peningkatan ekspor non migas sebesar 8,24 persen pada Agustus kemarin utamanya didorong oleh peningkatan yang terjadi untuk komoditas lemak dan minyak hewan nabati dengan kode HS 15. Peningkatan kelompok HS itu mencapai 25,40 persen.
"Kemudian komoditas kedua peningkatannya yang besar yaitu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya yaitu HS 85 dengan peningkatan sebesar 21,16 persen," jelasnya.
Selanjutnya peningkatan ekspor migas yang sebesar 25,59 persen utamanya karena terjadi perubahan ekspor untuk gas yang naik sebesar 29,35 persen. Jika dilihat antara volume dan agregat harganya, volume naik 14,99 persen kemudian peningkatan rata-rata harga agregat sebesar 12,49 persen.
"Kemudian juga untuk hasil minyak ini naik 17,07 persen. Volumenya naik 37,32 persen kemudian secara harga agregat ini juga meningkat 14,74 persen. Selanjutnya minyak mentah ini meningkat 26,56 persen volumenya meningkat 37,66 persen, kemudian harga rata-rata agregatnya meningkat 8,06 persen," jelasnya.
Dia menjelaskan menurut sektornya mengalami peningkatan ekspor. Sektor terbesar yakni industri 19,79 miliar dolar AS, kemudian tambang 5,95 miliar dolar AS, migas 1,72 miliar dolar AS, pertanian 0,45 miliar dolar AS.
Sementara berdasarkan negara tujuannya, ekspor terbesar masih didominasi oleh Cina dengan nilai 1,13 miliar dolar AS. Kemudian diikuti India 206,2 juta dolar AS, Malaysia 99,9 juta dolar AS, Mesir 91,7 juta dolar AS, dan Inggris 81,7 juta dolar AS.
"Peningkatan terbesar utamanya untuk komoditas besi dan baja HS 72 biji logam HS 26 lemak dan hewan minyak nabati HS 15," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin