Menuju konten utama

Ekonom Nilai Permintaan Zulhas Naikkan Harga Pangan Picu Inflasi

Celios menilai permintaan Menteri Perdagangan untuk menaikkan harga jual di level konsumen menyebabkan efek domino yaitu menyumbang inflasi di tanah air.

Ekonom Nilai Permintaan Zulhas Naikkan Harga Pangan Picu Inflasi
Pedagang menata cabai di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (27/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan meminta sejumlah harga pangan naik, mulai dari telur, cabai hingga daging ayam. Dia mengklaim langkah itu dilakukan agar petani dan peternak mendapatkan untung, sebab harga di pasaran dianggap terlalu rendah.

Terkait hal tersebut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, permintaan Zulhas untuk menaikkan harga jual di level konsumen akan menyebabkan efek domino yaitu dapat menyumbang inflasi di tanah air. Dia menuturkan jika harga barang naik akan mengurangi daya beli masyarakat.

“Kalau pemerintah justru ingin mendorong kenaikan harga jual di level konsumen salah. Jadi, yang seharusnya diselesaikan oleh Menteri Perdagangan itu adalah bagaimana mengurai biaya pasokan,” kata Bhima saat dihubungi Tirto, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

"Harusnya bilang dong, bagaimana cara menurunkan harga BBM, terutama BBM yang digunakan untuk angkutan produksi dan juga distribusi itu yang seharusnya diturunkan harganya,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia berharap pemerintah memberikan solusi agar para peternak ayam dan petani untung. Salah satunya, mendorong bauran pakan alternatif hingga koordinasi dengan perusahaan pembibitan ayam.

“Misalnya, dengan mendorong bauran pakan alternatif atau pun juga bagaimana koordinasi misalkan dengan perusahaan pembibitan ayamnya itu DOC nya, bagaimana mengatur suplai dan stoknya bisa memenuhi kebutuhan para peternak ayam misalnya,” bebernya.

Kemudian, dia menilai permintaan Zulhas berdampak pada menurunkan minat untuk belanja, merugikan pedagang dan produsen. Lebih lanjut, dia meminta kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah pada biaya produksi.

“Jadi tolong selesaikan masalahnya di biaya produksi ditekan, dengan intervensi kebijakan pemerintah,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berharap harga telur di pasaran tidak merosot. Dia mengklaim saat ini telur di Makassar dibanderol Rp26.000 per kilogram.

"Telur kemarin saya di Makassar Rp26.000 per 1 kilogram itu rugi kalau bisa telur di Makassar itu Rp29.000 kalau Rp29.000 petelur itu pasti untung kalau Rp26.000 dia belinya Rp24.000 rugi itu petelur," kata Zulhas di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Tidak hanya telur, Zulhas juga berharap harga cabai bisa kembali naik. Pasalnya saat ini hanya dipatok Rp20.000 - Rp 30.000.

"Cabai Rp25.000 Rp30.000 di Papua aja Rp20.000 di Makassar Rp25.000 kalau bisa cabai itu Rp40.000," bebernya.

Sementara itu, dia juga berharap harga daging ayam berkisar Rp35.000-Rp40.000 per kilogram. Dia menilai jika harga jual ayam di Makassar hanya Rp32.000 per kilogram akan merugikan para peternak.

"Jadi kalau ada yang jual Rp40.000 enggak apa-apa lah kurangi utang-utang kemarin yang tekor karena kemarin rugi. Banyak yang demo itu. Rugi kemurahan, banyak yang datang kemarin asosiasi penggemuk ayam itu," bebernya.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin