tirto.id - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa'adi ditunjuk Presiden Jokowi sebagai salah satu wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Meski posisinya belum ada kejelasan, namun besar kemungkinan ia menjadi Wakil Menteri Agama.
Zainut mengaku diminta Jokowi mengembangkan dakwah keagamaan. Selain itu, lanjutnya, Jokowi juga berpesan agar jangan sampai dakwah justru memecah belah serta menimbulkan saling curiga dan fitnah.
“Jadi dakwah juga harus dikelola baik agar pelaksanaan dakwah ini dilaksanakan dengan sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama,” kata Zainut usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (25/10/2019).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengatakan dirinya selama ini cukup banyak berdiskusi dengan Jokowi mengenai bagaimana meningkatkan pendidikan keagamaan, seperti madrasah dan pesantren.
Zainut menambahkan Jokowi juga meminta agar lulusan pendidikan keagamaan bisa mandiri secara ekonomi. Dengan demikian, tak hanya ahli dalam agama dan budi pekerti, tetapi mereka juga siap bersaing di dunia kerja.
“Jadi tak hanya cerdas, tapi pelajar juga berbudi pekerti, berakhlak mulia, dan tentunya punya tingkat kompetensi yang tinggi dan berkepribadian bangsa Indonesia, serta bisa mengembangkan kariernya di masyarakat,” ujarnya.
Bila memang Zainut menjadi Wamenag, artinya Presiden Jokowi telah mengamankan satu posisi untuk PPP di Kementerian Agama, seperti periode-periode sebelumnya.
Penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama seperti mematahkan "tradisi" Menteri Agama sejak era Reformasi yang selalu dijabat kalangan sipil. Bahkan lebih spesifik lagi, Menteri Agama lazimnya diduduki kalangan sipil dari Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama.
Terakhir kali Menteri Agama berasal dari kaum militer terjadi di zaman Orde Baru. Pengangkatan Fachrul Razi menunjukkan Jokowi seakan-akan ingin mengulangi apa yang pernah dilakukan Soeharto.
Pada 1978, Soeharto menunjuk Alamsjah Ratu Prawiranegara sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Pembangunan III.
Terpilihnya Fachrul Razi sebagai Menteri Agama diduga karena kedekatannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Apalagi, ia merupakan Ketua Tim Bravo-5, tim yang berisikan purnawirawan TNI yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.
Karena latar belakang militer inilah, Jokowi pun meminta Fachrul Razi untuk membereskan masalah radikalisme.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Ringkang Gumiwang