tirto.id - Topan Hagibis melanda Jepang pada Sabtu (12/10/2019) malam hingga Minggu (13/0/2019). Badan meteorologi Jepang mengklasifikasikan topan ini sebagai topan bencana, yang mana merupakan kategori topan paling berbahaya.
Secara statistik, NHK mewartakan, Jepang adalah negara ketiga yang paling sering dilanda topan di Asia, dengan 11 topan mendekat dan dua topan berdampak ke daratan tiap tahunnya. Meskipun Jepang adalah negara yang cukup waspada dengan topan, Hagibis masih memberikan ancaman di daerah tersebut.
Ada 4 hal yang membuat topan Hagibis berbahaya, yaitu ukuran, kekuatan, waktu, dan lokasi.
- Ukuran
Karena ukurannya ini, Hagibis disebut akan mendatangkan bencana lebih awal, lebih lama, dan berdampak pada area yang luas.
- Kekuatan
Saat mendarat di Kota Saitama, Sabtu (12/10/2019) pukul 13.00 waktu setempat, Hagibis melaju dengan kecepatan 45 kilometer per jam dengan tekanan pusat 965 hPa dan kekuatan angin di sekitarnya mencapai 130 kilometer per jam, Windy melaporkan.
- Waktu
- Lokasi
Topan Hagibis dianggap sama kuatnya dnegan topan yang melanda Jepang tahun 1958, yang menyebabkan 1,2 ribu orang meninggal dan menyebabkan kerusakan di Prefektur Tokyo dan Shizouka, sebagaimana diwartakan The Guardian.
Jumlah korban dalam kejadian ini tidak sebanyak itu karena standar keselamatan gedung yang ketat dan sistem peringatan bencana komperehensif telah diterapkan di dunia modern sekarang ini.
Peringatan darurat disertai bunyi alarm keras dikirim ke puluhan juta smartphone di daerah yang terkena dampak. Pada peristiwa Hagibis akhir pekan lalu, 35 orang tewas dan 17 orang belum dapat ditemukan, sedangkan 166 luka-luka.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra