tirto.id - Kanselir Jerman, Angela Merkel, akan melarang acara dengan jumlah massa besar sampai 31 Agustus 2020 nanti. Hal ini menjadi ancaman bagi Liga Jerman, termasuk Bundesliga 2019/2020, yang hingga kini masih disetop karena pandemi Corona COVID-19.
Merkel mengatakan bahwa Jerman memang masih menerapkan social distancing paling tidak sampai 3 Mei 2020 nanti. Sehari setelahnya, Jerman akan kembali membuka aktivitas belajar dan mengajar di sekolah. Namun hal itu tidak dilakukan secara serentak melainkan secara bertahap.
Kemudian, toko-toko kecil juga bisa kembali jualan. Bukan semua toko, tapi hanya toko yang berukuran 800 meter persegi saja yang boleh dibuka. Sedangkan untuk dealer mobil, toko sepeda, dan toko buku sudah boleh dibuka tanpa memperhatikan ukuran luas total toko mereka.
Begitu juga dengan salon-salon yang boleh memulai aktivitasnya lagi pada 4 Mei 2020. Namun, semua masih diharuskan untuk memperhatikan kebersihan dan meminta masyarakat untuk tetap memakai masker ketika beraktivitas.
“Ini akan menjadi upaya yang hebat dalam hal pemulihan di bidang logistik. Untuk itu kami harus mempersiapkan semuanya dengan hati-hati,” kata Merkel.
Untuk acara berskala besar dan bisa mendatangkan banyak orang, ada aturan tersendiri yang diterapkan. Acara-acara dengan kategori seperti itu baru bisa dilakukan pada 31 Agustus 2020. Alasannya jelas, banyaknya orang semakin memudahkan penyebaran virus.
“Even-even besar memainkan peran besar dalam penyebaran virus ini. Untuk itu penyelenggaraan acara besar akan tetap dilarang sampai 31 Agustus,” tegas Merkel.
Ini berarti, sepak bola termasuk dalam kategori tersebut. Padahal, Bundesliga direncanakan kembali main pada awal Mei 2020 mendatang.
Christian Seifert, Chief Executive DFL selaku pengelola liga, mengatakan bahwa ada ide memulai lagi kompetisi pada Mei 2020 namun tanpa penonton. Namun, pemerintah Jerman menolak untuk membahas lebih rinci bagaimana nasib izin berlangsungnya Liga Jerman musim ini.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya