tirto.id - Usai kalah dari Prancis, Eden Hazard mengucapkan komentar bernada sindiran keras. Ia lebih suka kalah bersama Belgia yang ofensif dan kreatif ketimbang menang bersama Prancis yang defensif dan responsif. Pernyataan itu merangkum ciri permainan Hazard yang membantu Belgia melangkah hingga semifinal Piala Dunia 2018.
Eden Hazard bermain sebagai pemain ofensif baik di klubnya, Chelsea, maupun di tim nasional Belgia. Ia lebih sering mengawali pertandingan di sisi kiri, tetapi bisa bergentayangan ke tengah maupun sisi kanan. Saat tim sedang tertekan, Hazard tak segan turun dan membantu pertahanan.
Catatan statistiknya selama 6 kali laga di Rusia 2018 menunjukkan semangat menyerangnya yang tinggi. Ia tampil 5 kali, bermain selama 428 menit, mencetak 2 gol dan 2 assist. Akurasi umpannya mencapai 83,3% dan ia memperoleh gelar man of the match hingga 3 kali.
Daya juang dan semangat pantang menyerah juga menjadi ciri khasnya. Ia menjadi inspirasi Belgia di lapangan saat mimpi negeri itu seolah akan runtuh setelah tertinggal 2-0 dari Jepang di babak perempat final.
Pengaruhnya begitu besar di tim nasional Belgia dalam Piala Dunia Rusia 2018 sehingga ban kapten yang melingkar di lengannya sangat layak. Tak mengherankan jika ia pun santer diisukan sedang diawasi oleh Madrid yang butuh bintang baru usai kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus.
Dalam laga perebutan juara 3 Piala Dunia 2018, Hazard akan tetap bermain sebagaimana dirinya selama ini: menyerang dan pantang menyerah hingga peluit panjang berbunyi.
Editor: An Ismanto