Menuju konten utama

Dukungan Perindo untuk Jokowi Masih Bisa Berubah

Putusan MK soal uji materi UU Pemilu akan menentukan peta politik pada Pilpres 2019. Akankah dukungan Perindo untuk Jokowi berubah?

Dukungan Perindo untuk Jokowi Masih Bisa Berubah
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) bergegas seusai memberikan keterangan pers di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Partai Perindo menyatakan akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang. Namun sikap tersebut dinilai masih bisa berubah mengingat pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden masih Agustus tahun depan. Apalagi ketentuan soal Presidential threshold (PT) sebesar 20 persen yang diatur dalam UU Penyelenggaraan Pemilu masih diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan menilai dukungan Perindo terhadap Jokowi bukanlah hal yang sudah pasti terjadi pada Pilpres 2019 mendatang. Selain merujuk pada belum tuntasnya proses uji materi UU Penyelenggaraan Pemilu di MK, kata dia, mempertahankan stabilitas dukungan sampai dengan Agustus 2018 sangatlah sulit.

Baca juga: UU Pemilu Disahkan, Mendagri Persilakan Uji Materi ke MK

Taufik mengatakan, PAN menghormati keputusan Perindo untuk mendukung Jokowi. Namun, bagi partai berlambang matahari itu, dukungan terhadap pencalonan Jokowi untuk Pilpres 2019 masih sangat dini. Tingkat elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden masih akan berubah-ubah sampai pada batas pendaftaran calon pada Agustus 2018 nanti.

“Bisa jadi calonnya melejit, stagnan atau jatuh. Artinya di situ selama 8 bulan akan terjadi dinamika politik yang sangat luar biasa. Terkait dengan hasil seperti apa calon yang diajukan masing-masing koalisi, bisa 1, bisa 2, mungkin 3, kita enggak tau,” ujarnya, di kompleks parlemen, Kamis (3/8/2017).

Menurut dia, peta dukungan tersebut masih menunggu hasil judicial review yang sedang diajukan kepada MK. Apabila ajuan gugatan ambang batas presiden 20 persen diterima oleh Mahkamah Konstitusi, maka perubahan ambang batas presiden menjadi 0 persen akan mengubah konstelasi politik dalam Pilpres 2019 mendatang.

Bukan tidak mungkin, kata dia, berbagai calon akan muncul dan dukungan kepada Jokowi berpindah kepada calon presiden dan calon wakil presiden dari partai masing-masing. “Kalau kemudian diterima oleh MK JR-nya, berarti kan berubah PT(presidential thresdhold)nya, pasti akan terjadi kontelasi yang baru. Inilah yang kita lihat ke sana, kalau masalah hukum bukan kewenangan partai lain lah, itu kita serahkan kepada analisis politik,” kata dia.

Gerindra Yakin Saingi Jokowi

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon masih optimistis jika Prabowo Subianto sebagai calon yang akan diusung partainya dapat bersaing dengan calon lain, termasuk Joko Widodo yang mendapat dukungan dari banyak partai, termasuk Perindo yang selama ini bersebrangan dengan pemerintah.

Ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, pada Kamis (3/8/2017), Fadli menegaskan Gerindra tetap akan solid dalam mengajukan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendantang. Fadli menilai elektabilitas Jokowi dan Prabowo sama-sama tinggi. Kegagalan Jokowi menyejahterakan rakyat, kata Fadli, menjadi celah agar dukungan masyarakat terhadap Jokowi berpindah haluan.

“Modal politik beliau sudah sangat besar dan harapan masyarakat cukup tinggi kepada Pak Prabowo untuk memimpin, karena pasti banyak perbaikan ketimbang yang sekarang [Jokowi] gitu, ya,” ujarnya.

Fadli juga menegaskan bahwa komunikasi politik terus berjalan antara partai politik meski banyak yang tidak diketahui publik, termasuk dengan PKS dan PAN. Fadli menilai bahwa Jokowi juga belum tentu dicalonkan pada Pilpres 2019 karena masih terlalu dini untuk menilai elektabilitas sebelum tahun 2018.

Apalagi pada tahun 2018 ada Pilkada serentak yang bisa saja mengubah elektabilitas partai politik yang akan bersaing pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan semakin banyaknya dukungan partai politik kepada Jokowi untuk pencalonan presiden pada 2019 menunjukkan bentuk kepuasan terhadap kinerja pemerintah saat ini. Ia mengklaim kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Jokowi tergolong cukup tinggi.

“Tentunya karena Presiden incumbent dan baru satu periode, beberapa parpol kalau kemudian memberikan dukungan kembali ke Presiden, ini kan menunjukkan adanya kepuasan yang tinggi terhadap Presiden,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Baca juga:Hanura Kukuhkan Dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin beranggapan bahwa dukungan dari Hary Tanoe kepada Jokowi tentunya akan berpengaruh besar. Ketika pertemuan antara Prabowo dan SBY, partai koalisi mendapat ancaman karena adanya indikasi koalisi. Namun, dengan adanya dukungan dari Partai Perindo kepada Jokowi, pendapat publik kembali berubah.

“Apapun hasilnya, Perindo itu dampaknya besar. Politik, kan, main psikologis juga. Jadi secara psikologi juga harus dimenangkan,” terangnya.

Satu hal yang menjadi sorotan Ujang, elektabilitas Gerindra sendiri sebenarnya tidak terpengaruh banyak karena Gerindra memiliki basis pendukung yang setia. Ujang menilai ketokohan Prabowo sangatlah kuat, dan hal itulah yang membuat orang tetap setia kepadanya.

“Suara dia [Prabwo] cenderung stabil. Kecuali dihajar lagi dengan adanya kasus korupsi lewat kepala daerah dan sebagainya,” paparnya.

Ketua Fraksi PPP di DPR, Reni Marlinawati mengganggap dukungan Partai Perindo sebagai suatu bentuk kemajuan yang positif dari pemerintah. Pihaknya merespons baik dukungan dari Perindo dan berharap agar dukungan tersebut bisa menambah sukses realisasi program-program dan janji kampanye Presiden Jokowi yang telah berjalan.

Reni juga mengaku tidak khawatir akan adanya status tersangka yang disandang oleh Hary Tanoe akan menurunkan elektabilitas Jokowi. Ia tidak mau menilai terlalu cepat akan hal tersebut. “Ini persoalan politik, jadi menurun atau tidaknya bisa dibuktikan melalui survei saja, tapi menurut saya hari ini bertambahnya dukungan itu menjadi sinyal yang positif,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Zen RS