tirto.id - Parma terancam diturunkan dari kompetisi teratas Liga Italia, Serie A. Klub berjuluk Gialloblu itu diduga terlibat dalam skandal pengaturan skor dengan Spezia di Serie B musim lalu. Pengadilan olahraga Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengusulkan hukuman yang memungkinkan tim tersebut kembali ke Serie B.
Penyerang Parma Emanuele Calaio diduga mengirim pesan WhatsApp 'berbau upaya memanipulasi pertandingan' kepada pemain Spezia menjelang laga Serie B pada 18 Mei 2018. Dalam laga tersebut, Parma menang 2-0 dari Spezia.
"Pelanggaran yang dituduhkan (kepada Calaio) mengacu pada laga Spezia vs Parma pada 18 Mei, berupaya upaya mempengaruhi hasil pertandingan tersebut, yang membuat berkurangnya 'upaya' pemain Spezia Calcio, khususnya Filippo De Col dan Claudio Terzi.
"Calaio (dituduh) mengirim pesan melalui layanan WhatsApp ke Filippo De Col beberapa hari sebelum pertandingan untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan (Parma)," tulis laman resmi FIGC.
Kemenangan tersebut berpengaruh penting bagi lolosnya Parma ke Serie A, mengingat di klasemen akhir, Gialloblu memiliki nilai yang sama dengan Frosinone, klub peringkat ketiga. Keduanya sama-sama mendapatkan 72 angka, tetapi Parma unggul head-to-head.
Dikutip ESPN, pengadilan olahraga FIGC belum menentukan hukuman pasti. Namun, ada beberapa alternatif hukuman yang bisa dijatuhkan.
Yang pertama, poin Parma pada musim 2017-2018 akan dikurangi dua menjadi 70 angka. Andai alternatif ini yang terjadi, Parma akan kalah angka dari Frosinone, sehingga tidak berhak tampil di Serie A musim ini.
Kemungkinan lain, poin Parma di Serie A musim ini akan dikurangi enam angka. Dengan demikian, Gialloblu akan memulai kompetisi dengan kondisi minus enam poin.
Bukan cuma Parma yang terancam hukuman oleh FIGC. Tetapi juga, Chievo Verona. Namun, klub asal kota Verona itu memiliki masalah yang berbeda dibandingkan Gialloblu. Chievo dituduh melakukan pelanggaran dalam transfer 30 pemain dengan Cesena. Harga jual para pemain itu sengaja dinaikkan berkali lipat dari harga asli, sehingga mendapatkan keuntungan palsu sebesar 25 juta Euro.
Chievo sendiri musim lalu hanya lima poin di atas zona degradasi. Jika pengadilan olahraga memutuskan hukuman pengurangan angka lebih banyak dari lima angka itu, maka Chievo dapat dijatuhkan ke Serie B. Sebaliknya, Crotone yang degradasi dapat diangkat kembali ke Serie A.
Chievo Verona sudah merilis pernyataan sebanyak 12 halaman pada Selasa (17/7/2018) yang menegaskan, mereka menolak semua tuduhan yang dilontarkan FIGC, dan mengklaim justru pengadilan FIGC yang salah menghitung.
Keputusan akhir tentang nasib Parma dan Chievo akan disampakan sebelum pengumuman jadwal Liga Italia musim 2018/2019, yang akan terjadi pada 29 Juli mendatang.
Editor: Fitra Firdaus