tirto.id - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo menyebut penembakan Pos Polisi di Kulon Progo berbeda dengan kasus pertama penembakan sebuah dealer sepeda motor yang sebelumnya terjadi.
"Beda [pelakunya dengan kasus pertama]. Akibat yang ditimbulkannya beda. [Yang pertama] lebih kecil. Ini [yang kasus kedua] dia menggunakan air gun yang dimodifikasi," kata Hadi kepada wartawan di Mapolda DIY, Senin (8/7/2019).
Namun demikian, Hadi menyebut peristiwa penembakan Pos Polisi itu bukan kejadian serius. Menurutnya, kejadian itu hanya dilakukan oleh orang iseng.
"Seperti yang disampaikan Pak Kapolda, saya ikut Pak Kapolda saja. Dan memang benar itu orang iseng saja [...] Ya sekali lagi ini kan orang iseng bukan yang serius," ujarnya.
Akan tetapi, ia memastikan polisi tetap melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sejumlah bukti yang didapat dari kamera CCTV telah dikantongi. Termasuk bukti peluru gotri yang ditemukan di lokasi kejadian untuk mengetahui senjata yang digunakan.
"Kita masih dalam penyelidikan karena itu kan bukan senjata standar, jadi kalau tidak standar kita juga berkoordinasi dengan teman-teman Perbakin," ujarnya.
Sementara dari gambar rekaman CCTV yang didapatkan dari sekitar lokasi kejadian, polisi telah mendapatkan sejumlah petunjuk terkait dengan pelaku.
"[Pelaku mengendarai] sepeda motor berboncengan tidak pakai helm, [pelaku] dua orang," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution menduga pelaku penembakan Pos Polisi Siluwuk, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo pada Kamis (4/7/2019) menggunakan senjata air gun.
"Olah TKP tadi saya datang ke sana saya laksanakan pemantauan di TKP itu pelurunya peluru gotri yang ditemukan. Dugaan saya dari senjata air gun," kata Anggara saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (4/7/2019).
Kapolres menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan barang bukti satu peluru gotri. Peluru tersebut menembus bagian kaca pos polisi hingga menyebabkan kaca bolong.
"Di kacanya [pos polisi] pecah bolong kecil tidak sampai satu centimeter," ujarnya.
Peristiwa penembakan yang pertama pada tahun ini di Kulon Progo terjadi di sebuah dealer sepeda motor di Jalan Wates-Yogya Kilometer 2, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta pada Selasa (26/3/2019) dini hari.
Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution menerangkan penembakan kaca dealer Kawasaki itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi, kata dia, menemukan bukti proyektil.
"Penembakan kaca tersebut didapati barang bukti proyektil mimis [peluru senapan angin] sebanyak dua butir disekitar TKP," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2019).
Dari bukti yang ditemukan itu, kata dia, kemungkinan pelaku menggunakan senapan angin dalam menjalankan aksinya. Sehingga Anggara menyebut bahwa peristiwa itu bukan merupakan aksi pelaku terorisme.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Alexander Haryanto