tirto.id - Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) terpantau bikin ribut di Kementerian BUMN lantaran perkumpulan awak kabin maskapai penerbangan Garuda yang diundang Menteri BUMN Erick Thohir itu ternyata terbagi atas dua kubu.
Ikagi yang diketuai Zaenal Mutaqin hendak menemui Menteri BUMN di kantornya. Namun pada saat bersamaan, Ikagi yang diketuai Achmad Haeruman juga hadir. Beda dua kubu ini sempat memicu perdebatan.
Kedua kubu itu turut membawa sejumlah anggotanya dan menunggu di dua tempat terpisah di dalam dan di luar gedung Kementerian BUMN.
"Saya diundang sebagai ketua Ikagi yang sah. Jadi kalau Ikagi yang lain itu perlu dipertanyakan. Jadi saya tidak banyak pesan kesan yang tidak baik, karena ini sudah masuk dalam ranah kepolisian," ucap Zaenal kepada wartawan, Senin (9/12/2019).
Zaenal Muttaqin pada Jumat (6/12/2019) lalu sempat tampil di media memimpin kubu yang mengkritik keras kebijakan eks Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara yang dicopot karena penyelundupan motor Harley Davidson.
Wawancara wartawan dengan Zaenal pun sempat diinterups oleh Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia, Tomy Tampatty dan Achmad Haeruman. Tomy meminta wartawan mewawancarai Achmad karena Zaenal bukanlah ketua Ikagi yang sah.
Alasannya, Zaenal dinilai merupakan Ketua Perkumpulan Awak Kabin Garuda Indonesia yang statusnya adalah ormas. Selain tak lagi menjabat, posisi Zaenal dianggap melanggar ketentuan karena ketua Ikagi tidak boleh rangkap jabatan dengan ormas.
"Saya mengklarifikasi bahwa tidak ada organisasi serikat pekerja awak kabin Garuda Indonesia yang diketuai oleh saya, Achmad Haeruman. Perlu diketahui selama ini Zaenal mengaku sebagai Ketua IKAGI. Padahal dia Ketua Perkumpulan Awak Kabin Garuda Indonesia yang terdapat di Kemkumham, bagian dari ormas. Sementara IKAGI kami terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan," ucap Achmad kepada wartawan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang