tirto.id - Penyidik Satgas Anti-Mafia Sepak Bola menyambangi kasus dugaan suap pertandingan PSS Sleman lawan Madura FC, Hidayat di Surabaya, Jawa Timur, hari ini.
Saat ini Hidayat sedang berada di rumah sakit lantaran sakit. Dokter kepolisian memeriksa kesehatannya sebelum menentukan pemeriksaan.
“Saat ini dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara setempat memeriksa kondisi dia apakah betul sakit atau tidak. Jika dokter nyatakan mampu untuk diperiksa, maka pemeriksaan berlangsung di rumah sakit,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (18/3/2019).
Dedi belum menyebutkan detil di mana rumah sakit tempat mantan anggota Exco PSSI itu diperiksa. Hidayat diduga menyuap dan mengancam manajer Madura FC Januar Herwanto agar tim berjuluk Laskar Jokotole itu kalah dalam melawan PSS Sleman.
Hidayat mengancam Januar secara langsung, tidak secara non-verbal. Dedi menirukan ancaman Hidayat:
“Kalau kamu (Madura FC) melawan PSS Sleman, kamu harus kalah.”
“Kamu saya kasih uang Rp100 juta. Kalau tidak mau, saya naikkan Rp150 juta.”
“Kalau kamu tidak mau juga (menerima suap), saya akan beli pemainmu jika kamu tidak menuruti kemauan saya.”
Hidayat mengundurkan diri menjadi anggota Exco PSSI pada 3 Desember 2018. Keputusan tidak lama usai dirinya dituduh terlibat dalam skandal pengaturan skor di Liga 2.
Komite Disiplin PSSI melarang Hidayat beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun dan wajib membayar denda sebesar Rp150 juta. Ia juga tidak diperkenankan memasuki stadion selama dua tahun.
Di hari yang sama penyidik juga akan memeriksa Vigit Waluyo di Lapas Sidoarjo atas kasus dugaan pengaturan pertandingan.
“Kami akan urus izin ke Kepala Lapas Sidoarjo,” ujar Dedi.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari