tirto.id - Pengalaman dalam mengelola pemerintahan menjadi modal utama untuk menghadapati debat pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 menurut petahana calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat masing-masing mempunyai latar belakang pengalaman untuk mengelola pemerintahan seperti pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kemasyarakatan dan pembangunan.
Selain itu, Ahok pernah menjadi Wakil Gubernur DKI, Bupati Belitung Timur, dan anggota DPR RI. Sementara Djarot pernah menjadi wali kota Blitar selama 10 tahun pada 2000-2010, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR/ RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Fraksi PDIP.
"Kami (Basuki-Djarot) punya pengalaman (mengelola pemerintahan) yang cukup panjang. Jadi, saya pikir itu menjadi modal bagi kita untuk debat nanti, jika dibandingkan dengan orang yang belum pernah sama sekali," kata Djarot, Jakarta, Rabu, (11/1/2017) seperti dikutip dari Antara.
Dalam menghadapi debat pilkada, Djarot mengatakan akan berdiskusi dengan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam rangka berbagi tugas.
"Tidak ada persiapan khusus, cuma saya akan ketemu sama pak Ahok, diskusi, kemudian bagi tugas, Pak Ahok fokus ke mana, saya fokus ke mana," ujarnya.
Sebelumnya, Djarot mengatakan bahwa pilkada adalah momentum adu kompetensi program, visi dan misi, gagasan, atau masalah yang bersifat umum. Dia juga tidak akan mempermasalahkan serangan terhadap karakter personal pada debat nanti.
Debat publik antar pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan tiga kali, yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.
Pilkada DKI 2017 diikuti oleh tiga pasangan calon gubenur dan wakil gubernur yakni, Agus H Yudhoyono- Sylviana Murni, Ahok-Djarot, dan Sandiaga Uno-Anies Baswedan.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh