Menuju konten utama

Djarot Minta Rumus Normalisasi Sungai Tanpa Relokasi

Djarot telah menyiapkan program seribu rumah susun bagi warga yang terkena relokasi

Djarot Minta Rumus Normalisasi Sungai Tanpa Relokasi
Petugas gabungan Satpol PP dan Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Pemerintah Jakarta Selatan membongkar empat bangunan di bantaran Sungai Krukut, Rabu, (12/10). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Syaiful Hidayat mengatakan relokasi merupakan satu-satunya cara untuk melakukan normalisasi sungai. Menurut Djarot mustahil fungsi sungai bisa kembali normal tanpa relokasi. “Sekarang berikan rumus kepada kami, ketika kami melakukan normalisasi sungai, tanpa memindahkan mereka bagaimana caranya?” kata Djarot usai menghadiri rapat internal bersama relawan Badja di Cilandak Town Square, Selasa sore (17/01/2017).

Djarot mengatakan dirinya telah membuat program pembangunan 10 ribu unit rumah susun sebelum mengambil cuti kampanye Pilkada 2017. Program yang diperuntukan bagi warga yang rumahnya terkena relokasi ini akan berjalan jika dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. “Kemarin sebelum cuti kami programkan paling tidak membangun 10 ribu unit,” kata Djarot.

Pembangunan perumahan di Jakarta terkendala persoalan keterbatasan lahan. Untuk mensiasatinya Djarot mengatakan pembangunan pemukiman di Jakarta harus dilakukan dalam bentuk vertikal. Dia memastikan rumah susun yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memenuhi unsur kelayakan.

“Di jakarta ini pembangunannya harus vertikal. Kenapa? Kalau horizontal tanah tidak cukup. Harus naik. Kalau harus naikk maka Amdalnya harus bener. Makannya kita sangat ketat menerbitkan SLF (Surat Laik Fungsi),” ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Selama masa kampanye, isu pengguusran kerap dilontarkan pada kedua pasangan petahana tersebut. Namun, oleh Djarot itu dianggap sebagai hal yang wajar. Ia justru dengan senang hati menjelaskan bahwa penggusuran tidak akan menyasar rumah-rumah kumuh kecuali yang ada di bantaran sungai.

“Nah inilah, makanya ketika ada pertanyaan tentang penggusuran kami seneng banget. Ada kemsempatan untuk menjelaskan. Sedangkan untuk perumahan-perumahan kumuh, ga pernah kita akan bongkar. Justru kita akan perbaiki. Revitalisasi kawasan perkampungan,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar