tirto.id -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar siswa dan siswi pelaku bullying di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikembalikan ke orang tua dan dicabut KJP-nya.
"Saya minta kembalikan ke orang tuanya karena pendidikan itu ada pada keluarganya. Kedua, saya minta dicek dia menerima KJP apa enggak, kalau dia menerima KJP saya minta dicabut KJP-nya," ungkapnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
Menurut Djarot, pemberian KJP dilakukan untuk mendidik para anak menjadi pintar serta berkelakuan baik. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka KJP tersebut sebaiknya tidak diberikan.
"KJP itu membikin orang pintar bukan hanya pintar otaknya tapi juga sikap dan perilakunya. Makanya saya sampaikan harus non-tunai karena ada sistem pendidikannya. Kalau dia menerima KJP itu keterlaluan, cabut."
"Tadi pagi sudah melapor ke saya itu udah dilakukan," tambahnya.
Ia juga mengingatkan para orang tua untuk mengawasi perilaku anaknya masing-masing. Sebab tugas mendidik bukan hanya ada di tangan para guru di sekolah melainkan juga para orang tua.
"Selanjutnya saya minta ya, dengan sangat, pada orang tua untuk bisa mengontrol supaya jangan lagi terulang lagi kejadian seperti kemarin," kata Djarot.
Polisi Selidiki Kasus Bullying di Thamrin City
Terkait kejadian ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan telah bergerak untuk menelusuri kebenaran aksi bullying yang terjadi di Thamrin City beberapa waktu lalu.
"Kita lihat langsung dari video yang ada, langsung kita dalami itu. Tanpa ada laporan juga bisa," ujar Iriawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Mantan Kapolda Jabar ini menilai, tindakan kekerasan yang dilakukan anak-anak SMP tidak baik. Ia pun telah memerintahkan Polres Jakarta Pusat untuk mendalami kasus kekerasan di lingkungan Thamrin City. Saat disinggung kemungkinan mediasi, polisi masih menunggu proses pengembangan penyidikan perkara.
"Kita lihat perkembangannya," kata Iriawan.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, perkara bullying yang terjadi di Thamrin City tengah ditangani Polsek Tanah Abang.
"Ditangani Polsek Tanah Abang," ujar Suyudi singkat kepada Tirto, Selasa (18/7/2017).
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Mustakim belum bisa menjelaskan terperinci mengenai perkembangan kasus bullying di Thamrin City. Ia mengatakan, pihak Polsek Tanah Abang akan memberikan keterangan usai mereka memeriksa anak-anak SMP tersebut.
"Nanti diterangin press release-nya," ujar Mustakim singkat kepada Tirto, Selasa.
Seperti diketahui, sebuah video
bullying seorang siswi SMP viral di media sosial sejak Minggu lalu. Dalam video itu, tampak sekelompok siswa dan siswi mengelilingi korban, seorang siswi berpakaian putih-putih, lalu melakukan perisakan.
Seorang siswi dalam video itu terlihat pula menjambak rambut korban hingga terjatuh. Hal yang sama dilakukan siswa lainnya dengan menjambak dan memukul kepala korban.
Sejumlah siswa-siswi lainnya juga terlihat hanya menonton dan tidak memisahkan. Mereka justru meminta korban mencium tangan dua orang yang mem-bully-nya.
tirto.id - Hukum
Reporter: Hendra Friana & Andrian Pratama Taher
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri