Menuju konten utama

Dituding Pengaturan Skor, Persebaya Justru Laporkan Jawa Pos

Persebaya membantah terlibat pengaturan skor dan justru melaporkan Jawa pos atas pencemaran nama baik.

Dituding Pengaturan Skor, Persebaya Justru Laporkan Jawa Pos
Kapten Persebaya, rendi Irwan Saputra melakukan selebrasi di depan Bonekmania usai memenangkan pertandingan semi final Liga 2 melawan Martapura FC di Stadion Gelora Bandung lautan Api, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Persebaya telah melayangkan laporan terhadap surat kabar Jawa Pos ke Polrestabes Surabaya pada Senin (7/1/2019). Pelaporan tersebut dibuat lantaran Bajul Ijo merasa 'difitnah' terkait pemberitaan harian Jawa Pos Edisi Minggu (6/1/2019) dalam artikel berjudul Green Force pun Terseret (artikel tersebut bisa pula dibaca di sini).

Dalam artikel tersebut, tim reporter Jawa Pos menyebut Persebaya terlibat pengaturan skor (match fixing) pada pertandingan melawan Kalteng Putra pada ajang Liga 2 2017, Oktober 2017 lalu. Di laga itu Persebaya kalah dengan skor tipis 0-1, namun tetap lolos fase berikutnya karena unggul poin.

Persebaya dinilai mengalah. Penelusuran tim Jawa Pos bahkan menyebut jika Vigit Waluyo yang namanya kerap terseret dalam dugaan pengaturan skor punya andil penting atas kekalahan Bajul Ijo.

"Vigit mengakui bahwa sudah berkomunikasi dengan manajer Persebaya [saat itu Chairul Baslamah]," kata sumber Jawa Pos dalam artikel.

Akibat pemberitaan itu, eks manajer Bajul Ijo, Chairul Baslamah naik pitam. Ia ikut melaporkan Jawa Pos dengan alasan pencemaran nama baik. Laporan terhadap Jawa Pos ke kepolisian bahkan diajukan atas nama tiga pihak: Persebaya, Chairul Baslamah, serta Cholid Ghoromah.

Cholid merupakan eks CEO Perseaya. Sama seperti Chairul, Cholid disebut-sebut Jawa Pos terlibat dalam tudingan pengaturan skor di laga Persebaya vs Kalteng Putra.

"Kami melaporkan Jawa Pos atas dugaan pencemaran nama baik sesuai dengan UU ITE dan KUHP. Hal ini terkait pemberitaan Minggu lalu. Ini adalah upaya kami untuk mencari keadilan," kata pengacara Persebaya, Yusron Marzuki seperti dilansir laman resmi klub.

"Situasi Persebaya ketika itu memang sedang berat. Putra pelatih Alfredo Vera kritis di rumah sakit. Lalu dua hari setelah pertandingan meninggal. Betapa kejam pemberitaan ini, menyebut nama saya seperti itu," timpal Chairul Baslamah.

Senada dengan Chairul, manajer Persebaya saat ini, Candra Wahyudi juga menyanggah isu yang digulirkan Jawa Pos. Ia menyebut saat berhadapan dengan Kalteng Putra Persebaya berjuang maksimal. Bahkan kekalahan saat itu disebutnya merupakan keberuntungan.

"Kami mendominasi pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Namun, tidak berbuah gol. Sebaliknya, Kalteng Putra menciptakan gol melalui serangan balik," kata Candra.

Pada musim 2017, Persebaya sendiri sukses keluar sebagai juara Liga 2. Mereka lantas promosi dan kembali tampil cemerlang pada Liga 1 2018 dengan menduduki peringkat lima klasemen akhir.

Baca juga artikel terkait PENGATURAN SKOR atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan