Menuju konten utama

Dirjen Pajak - Kapolri Koordinasikan Pembunuhan Petugas Paja

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi, menemui Kapolri di Markas Besar (Mabes) Polri untuk mendiskusikan kasus tewasnya dua petugas pajak yaitu Parado Toga Fransriano Siahaan (30) dan Sozanolo Lase (35) saat tengah menagih penunggak pajak.

Dirjen Pajak - Kapolri Koordinasikan Pembunuhan Petugas Paja
kerabat melayat ke rumah duka almarhum parado toga fransriaono siahaan, korban pembunuhan saat bertugas menagih pajak di jalan air bersih medan, sumatera utara, rabu (13/4). antara foto/septianda perdana

tirto.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi, hari ini, (13/4/2016), menemui Kapolri di Markas Besar (Mabes) Polri untuk mendiskusikan kasus tewasnya dua petugas pajak yaitu Parado Toga Fransriano Siahaan (30) dan Sozanolo Lase (35) saat tengah menagih penunggak pajak.

"Hari ini koordinasi dengan Dirjen Pajak terkait staf pajak yang meninggal di Nias," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, (13/4/2016).

Kapolri menyatakan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya kedua petugas pajak tersebut.

"Kami turut berduka cita atas dua staf pajak yang menjadi korban meninggal karena dihakimi sekelompok orang di Nias," ungkapnya.

Kasus ini berawal saat Parado, yang merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga, dan Sozanolo, pegawai honorer di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunung Sitoli, menyambangi tempat usaha pelaku di Kepulauan Nias, Sumatera Utara untuk menagih tunggakan pajak pelaku sebesar Rp14 miliar.

Namun, keduanya tewas setelah terlibat pertengkaran dan akhirnya ditikam oleh pelaku yang bernama Agusman Lahagus Alias Ama Tety (45) di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao KM 5 Gunungsitoli, Kepulauan Nias pada Selasa (12/4).

"Tadinya kedua staf kami mau beri surat wajib pajak di daerah Sibolga. Karena tidak ada direktur dan pegawai di Sibolga, akhirnya keduanya menuju kebun karet di Nias. Staf kami diantarkan ke kebun karet milik pelaku karena pelaku adalah pengusaha kebun karet. Nah di sana, staf kami dihakimi sendiri oleh pelaku," ujar Dirjen Pajak Ken.

Ken selanjutnya meminta kepolisian untuk mendampingi jajarannya dalam menagih pajak di daerah-daerah rawan, untuk mengantisipasi agar hal-hal seperti ini tidak berulang di masa depan.

"Saya harap kedepannya, pegawai pajak bisa berkoordinasi dengan kepolisian. Setiap petugas (pajak) yang sekiranya ada di daerah yang rawan agar bisa di-back up sepenuhnya oleh jajaran kepolisian," katanya. (ANT)

Baca juga artikel terkait KAPOLRI JENDERAL BADRODIN HAITI atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra