Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2023

Diprediksi Meningkat, Pihak Swasta Didorong Buat Mudik Gratis

Pemerintah dinilai perlu mendorong pihak swasta ikut melaksanakan program mudik gratis bagi karyawannya.

Diprediksi Meningkat, Pihak Swasta Didorong Buat Mudik Gratis
Kendaraan melintas di Tol Dalam Kota yang mengarah ke Tol Cikampek di Jakarta, Jumat (30/12/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Revy Petragradia menyatakan, antusiasme masyarakat menyambut mudik tahun ini akan semakin tinggi akibat pandemi COVID-19 melandai.

Revy memprediksi pengendara kendaraan pribadi, baik roda empat atau roda dua akan mendominasi arus mudik tahun ini. Terkhusus pengendara motor, Revy mengkhawatirkan tingkat kecelakaan moda transportasi ini berpotensi meningkat.

“Sebelum pandemi, tahun 2019, angka kecelakaan motor mendominasi dari total pemudik di jalan sebesar 70 persen. Sehingga dengan persentase sebesar itu dan proyeksi peningkatan jumlah pemudik yang besar tahun 2023, akan sangat berpotensi besar terjadinya jumlah kecelakaan pengguna motor,” kata Revy dihubungi reporter Tirto, Minggu (2/4/2023).

Idealnya, Revy menganjurkan para pemudik memilih kendaraan umum sebagai pilihan moda transportasi. Namun ia juga yakin bahwa keterbatasan moda transportasi umum membuat adanya peningkatan harga tiket angkutan umum, sehingga sebagian masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dinilai lebih murah.

Revy menyatakan masyarakat bisa memilih program mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini untuk meminimalisir lonjakan arus mudik dan mengurangi potensi kecelakaan kendaraan roda dua.

“Pemerintah (perlu) mendorong juga pihak swasta untuk ikut melaksanakan program seperti ini secara privat untuk mengangkut karyawannya,” kata Revy.

Kementerian Perhubungan memprediksi total jumlah potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang.

Revy menilai pemerintah perlu mempersiapkan petugas lebih banyak di lapangan untuk mengawal dan memantau arus mudik tahun ini berjalan dengan aman dan lancar.

“Perlu kesiapan petugas-petugas di jalan atau jalur mudik sehingga dapat mengatur dan memastikan kelancaran mudik, termasuk mendirikan pos-pos penjagaan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pemudik,” ujar Revy.

Dihubungi terpisah, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyatakan, pemerintah perlu mengambil langkah tegas agar kecelakaan kendaraan roda dua bisa diantisipasi pada mudik tahun ini.

“Perlu langkah tegas dari pemerintah seperti aturan larangan menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik, tidak cukup hanya sekadar imbauan,” tegas Djoko.

Pemerintah mengadakan program mudik gratis sebagai upaya mengantisipasi lonjakan pemudik pada tahun ini, khususnya pengguna sepeda motor yang diprediksi akan mencapai 25,13 juta orang atau 20,3 persen dari total prediksi pemudik tahun ini.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Suharto menjelaskan, sejak dibuka pendaftarannya pada 13 Maret 2023, saat ini pendaftarannya sudah ditutup karena kuota yang tersedia sudah terpenuhi. Total kuota yang disediakan yaitu sebanyak 24.072 penumpang dengan 585 unit bus.

“Jika yang daftar tidak melaksanakan validasi, maka dianggap batal,” tutur Suharto beberapa waktu lalu.

Namun, bagi masyarakat yang masih ingin mendaftar disarankan mengecek aplikasi Mitra Darat secara berkala karena ada kemungkinan pendaftaran kembali dibuka.

Selain itu, pemerintah juga mengadakan program angkutan sepeda motor gratis bagi pemudik yang ingin membawa kendaraan roda duanya ke kampung halaman. Program ini tersedia melalui moda transportasi Kereta Api dan juga jalur laut.

Pendaftaran dan registrasi mudik motor gratis ini tersedia secara online melalui https://mudikgratis.dephub dan untuk pendaftaran offline, dilakukan di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Gedung Cipta lantai dasar Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Abdul Aziz