tirto.id - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengklaim saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah melakukan vaksinasi sebanyak 260.000 orang per hari. DKI menargetkan dalam 10 hari ke depan sebanyak 2 juta orang telah divaksin.
"Ahamdulillah bagian besar sudah tervaksin kita tuntaskan karena di Jakarta ini sekarang itu vaksinasi per hari bisa sampai 260.000. Jadi kalau sampai 260.000 sehari, maka angka 2 juta itu rata-rata 10 hari bisa tercapai," kata Anies di Ragunan, Sabtu (14/8/2021).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, program vaksinasi total dosis I saat ini sebanyak 8.861.264 orang atau 99,1 persen, dengan jumlah yang divaksin dosis I hari ini sebanyak 89.707 orang.
Sedangkan, total dosis II kini mencapai 4.007.949 orang atau 44,8 persen dengan jumlah yang divaksin dosis II hari ini sebanyak 187.170 orang. Terdapat penyesuaian data target vaksinasi di DKI Jakarta yang totalnya menjadi 8.941.211 orang.
Lebih lanjut, capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 75,4 persen dan untuk dosis 2 sebanyak 18,1 persen. Sedangkan warga usia 18-59 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 104,3 persen dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 45,1 persen.
Pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan sebanyak 84,3 persen dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 71,5 persen. Sementara vaksinasi gotong royong, untuk dosis 1 telah diberikan kepada 179.429 orang dan dosis 2 sebanyak 129.672 orang.
Dalam 10 hari ke depan, Anies menargetkan kasus positif COVID-19 di DKI telah menurun. Vaksinasi juga akan terus digencarkan di seluruh wilayah DKI Jakarta
"Jadi memang gerakan vaksinasi ini sangat masif mudah-mudahan segera tuntas," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menuturkan penggunaan vaksinasi agar mengurangi risiko virus yang diterima. Tak lupa, Anies juga mengimbau warga agar menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kalaupun sampai terpapar, maka risiko terjadinya perberatan itu menjadi lebih kecil dan lebih kecil juga risiko fatalitas," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri