tirto.id - Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin membuat heboh masyarakat Jawa Timur dan pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, ia tak diketahui kabarnya sejak 9 Januari 2019 lalu.
Akibatnya, pada 19 Januari 2018 Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyurati Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak agar menyampaikan laporannya secara rinci terkait keberadaan Nur Arifin.
Keputusan pembuatan surat tersebut setelah perwakilan Gubernur Jawa Timur mendapatkan keterangan dari pejabat Sekda Trenggalek bahwa Nur Arifin tidak terlihat di kantor dalam beberapa hari terakhir.
Setelah lama tak ada kabar, Nur Arifin memberi klarifikasi bahwa selama ini dia berada di Eropa sejak 11-19 Januari 2019. Klarifikasi itu disampaikan Nur Arifin melalui akun Instagramnya yang diposting pada Selasa (22/1/2019) pagi tadi.
"Terima kasih untuk para cendekiawan Indonesia yang beruntung menjadi sebagian kecil masyarakat Indonesia yang bisa "study overseas", salah satunya @ratihtwi wanita asal Trenggalek yang membukakan mata saya akan optimisme Trenggalek ke depan," ucap dia seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Nur Arifin mengklaim perjalanannya ke Eropa merupakan inisiatif pribadi dan menggunakan biaya sendiri. Ia membantah perjalanannya dalam rangka dinas.
"Ini sebagian perjalanan saya dari tanggal 11-19 di Eropa. Bukan perjalanan dinas tapi inisiatif pribadi dengan biaya pribadi. Saya sadar bukan siapa-siapa dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk membawa perubahan. Tetapi bertemu mereka dan melihat dunia luar memberi tambahan energi untuk saya. Dan saya percaya silaturahmi dengan mereka bisa memberikan manfaat untuk Indonesia ke depan," ucapnya.
Arifin juga meminta maaf atas semua berita yang meresahkan masyarakat, bahkan ada yang khawatir dia diculik. Ia pun berseloroh bahwa ia memang diculik oleh istrinya, Novita Mochamad.
Dalam perjalanannya ke Eropa, Arifin mengklaim sudah menjalankan pengurusan birokrasi untuk izin sesuai dengan mekanisme yang telah diatur.
"Dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespons kepergian saya. Adapun mekanisme birokrasi sudah dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespons kepergian saya," katanya.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar Baharuddin meminta Nur Arifin segera berkomunikasi dengan Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak. Ia juga diminta segera menghadap Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk menjelaskan masalah ini.
"Jelaskan duduk persoalannya supaya tidak menjadi polemik di masyarakat dan kembali bertugas," ucap Bahtiar saat dikonfirmasi Tirto, Selasa (22/1/2019).
Menurut Bahtiar, sebagai pemimpin daerah seharusnya Nur Arifin bisa memberikan contoh yang baik dalam berkomunikasi dan koordinasi dengan semua pihak bila terdapat masalah, atau pun izin pergi untuk meninggalkan tugasnya. Tak hanya itu, Arifin juga diminta untuk segera bertemu masyarakat Trenggalek tentang masalah ini.
"Harus memberi contoh yang baik dalam komunikasi dan koordinasi dan tentu segera hadir di daerah jelaskan kepada masyarakat kondisinya," pungkas Bahtiar.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri