Menuju konten utama

Dihapus dari Larangan Perjalanan, Irak Terima Kasih ke Trump

Presiden AS Donald Trump memutuskan mengubah kebijakannya pada bulan ini setelah menerima permohonan PM Irak Haider al-Abadi. Sementara waktu, larangan masuk wisatawan dari beberapa negara berpenduduk sebagian besar Muslim tidak berlaku bagi warga Irak.

Dihapus dari Larangan Perjalanan, Irak Terima Kasih ke Trump
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikelilingi sejumlah pengusaha saat bersiap menandatangani perintah eksekutif mengenai reformasi peraturan di mejanya di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, Jumat (24/2). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst.

tirto.id - Irak telah dihapus dari daftar larangan perjalanan, yang dikenakan kepada beberapa negara berpenduduk sebagian besar Muslim. Atas penghapusan itu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump pada Senin (20/3/2017) waktu setempat.

Tak hanya itu, al-Abadi juga mengutarakan tekadnya menjalin kerjasama kuat dalam memerangi kelompok radikal Islamic State (IS).

Seperti diberitakan Antara, Selasa (21/3/2017), kedua pemimpin itu duduk bersama di Gedung Putih untuk pertama kali sejak Trump menjabat pada 20 Januari. Diketahui, al-Abadi berusaha mencoba mengalahkan IS, yang merebut bagian dari wilayah Irak.

Setelah menerima permohonan al-Abadi, Trump memutuskan mengubah kebijakannya pada bulan ini agar untuk sementara waktu, larangan masuk wisatawan dari beberapa negara berpenduduk sebagian besar Muslim tidak berlaku bagi warga Irak. Keputusan ini diambil karena mempertimbangkan hubungan kerja sama negara itu dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, sebanyak 27 larangan perjalanan dan pembaruan dari keputusan presiden tersebut dibatalkan pengadilan federal.

Penentang kebijakan itu berpendapat bahwa larangan tersebut adalah bentuk diskriminasi terhadap Muslim dan melanggar jaminan AS terhadap undang-undang kebebasan beragama. Trump berpendapat bahwa kebijakan itu perlu diterapkan untuk menjaga keamanan nasional serta melindungi negara dari serangan teroris.

"Saya berterima kasih karena telah menghapus Irak dari keputusan presiden itu. Ini bentuk tanggapan positif atas permintaan warga Irak dan untuk jalinan hubungan lebih baik Amerika Serikat dengan Irak.

Trump mengatakan kepada Abadi bahwa ia tahu pasukannya telah berjuang keras menghadapi kelompok pemberontak IS.

"Ini bukan pekerjaan mudah," kata Trump, "Ini pekerjaan yang sangat berat." "Tentara Anda telah berjuang keras. Aku tahu mereka berjuang sekuat tenaga di Mosul," tambahnya.

"Tujuan utama kami adalah kita harus menyingkirkan IS. Kita akan menyingkirkan mereka. Itu akan terjadi. Itu akan terjadi sekarang," kata Trump menambahkan.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari