Menuju konten utama

Dibayangi El Nino, Ini Strategi Mentan Atasi Ketersediaan Pangan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuat strategi untuk mengatasi ketersediaan pangan, utamanya menghadapi cuaca ekstrem el nino.

Dibayangi El Nino, Ini Strategi Mentan Atasi Ketersediaan Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat tentang pangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/3/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuat strategi untuk mengatasi ketersediaan pangan, utamanya menghadapi cuaca ekstrem el nino. Salah satu yang dilakukan yaitu membuka pelatihan petani dan PPL di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Lembang).

Syahrul menjelaskan sudah ada 13 juta penyuluh dan petani mengikuti pelatihan. Kegiatan ini dilakukan sejak empat tahun lalu melalui program sejuta petani milenial BPPSDMP Kementan. Dalam arahannya, SYL meminta pelatihan tersebut dapat dilakukan serentak di seluruh Indonesia serta membentuk gugus tugas el nino dan melakukan mitigasi adaptasi.

"Pelatihan-pelatihan petani dan PPL ini harus terorganisir dengan baik sehingga seluruh insan pertanian memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul akibat el nino," tutur SYL dikutip dalam keterangannya, Senin (29/5/2023).

Dia mengklaim pelatihan tepat dalam memberikan pemahaman el nino secara konkrit dan menyeluruh. Petani dan penyuluh dapat menumbuhkan kepekaan serta sense of crisis dalam menghadapi semua persoalan.

"Saya juga minta agar jajaran SDM (BPPSDMP) mampu memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil pelatihan ini," ucapnya.

Sebagai informasi, cuaca ekstrem yang melanda dunia saat ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, el nino atau fase hangat. Kedua, el nino atau fase dingin. Saat ini, sekitar 10 persen dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung di sejumlah sentra pertanian.

"Fenomena el nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini secara khusus mengundang para mentor yang konsen di bidang perubahan cuaca seperti BMKG dan juga lembaga lainya.

Dedi berharap, pelatihan ini dapat membawa dampak baik terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia melalui pelatihan mitigasi dan adaptasi.

"Yang pertama saya menyampaikan terima kasih karena saat ini sudah mencapai 13 juta peserta. Kedua pelatihan kali ini dibuat khusus untuk menghadapi el nino. Kami undang juga BMKG dalam memastikan prediksi dan kondisi yang ada saat ini," jelasnya.

Baca juga artikel terkait KETERSEDIAAN PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin