tirto.id -
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwa capres nomor urut 02 itu akan tampil sedikit lebih santai. Meski masih fokus mengkritisi Jokowi, tetapi dia tidak akan tampil galak seperti biasanya.
"Pak Prabowo kita pesankan untuk tetap tidak agresif, tapi bukan menjadi loyo, tapi memberikan serangan dengan kalau selama ini kan lebih ke [tegas]. Kalau sekarang lebih ke satire, halus, tapi menusuk. Kira-kira begitu," ucap Ferdinand di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Ferdinand menegaskan, Prabowo dalam kondisi penantang, tentu fokus pada program Jokowi yang belum dijalankan sempurna selama ini. Bagi Ferdinand, hal ini perlu diungkap ke publik agar mereka tahu biaya negara digunakan maksimal atau tidak.
"Apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi kalau klaim kan banyak ini berhasil, jalan tol dan segala macam. Kita akan buka kepada publik apakah jalan tol ini betul telah bermanfaat kepada ekonomi bangsa? Apakah ini betul untuk membangun bangsa atau menciptakan project untuk dibagi-bagi?" ucapnya lagi.
Di kubu sebaliknya, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada debat nanti Jokowi mampu mengungguli Prabowo. Menurut TKN, ada beberapa kelemahan Prabowo yang tak bisa diatasi dalam debat.
Selain itu Usman mengatakan bahwa Prabowo memiliki kelemahan fatal. Pertama adalah kurangnya pengalaman Prabowo dalam memaparkan data dalam debat. Kedua, Prabowo tidak mempunyai bekal cukup untuk mengalahkan Jokowi yang sudah pernah menempati jabatan kepala daerah dan kepala negara.
"Kalau Pak Prabowo kan malah makin banyak omong makin ngaco kan," ucap Usman kepada tirto, Jumat (15/2/2019).
Dia menegaskan bahwa dengan hasil demikian, Prabowo tentu tak punya keunggulan dibanding dengan Jokowi saat debat mendatang.
"Kelebihan mereka udah ga ada lah. Kalau ada sudah terpilih mereka pemilu 2014," tegasnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH