tirto.id - Lagu "Syair Kehidupan", meski dirilis era 1980-an, masih dicari dan didengarkan hingga saat ini. Karya yang diciptakan oleh Areng Widodo ini merupakan single andalan dari album solo penyanyi legendaris Achmad Albar, berjudul Indonesian Art Rock. Dalam proses penggarapannya, album ini juga turut ditangani oleh Ian Antono.
Karya yang baik, tentu tidak serta merta lahir begitu saja atau berkat keberuntungan yang diibaratkan seperti durian runtuh, tetapi juga berkat kemampuan dan latar belakang seniman yang menciptakannya.
Areng Widodo misalnya, sebagai pencipta lagu, ia sudah lama malang melintang di dunia kesenian, ia pernah tergabung dalam Bengkel Teater WS Rendra di Yogyakarta, lalu menjadi orang di belakang layar yang banyak menanggani lagu dan album dari penyanyi-penyanyi tersohor, seperti Nicky Astria.
Dari tangannya pula, ia dan Ian Antono, menciptakan lagu "Jarum Neraka" (1985) yang kelak ikut mendongkrak nama lady rocker Nicky Astria. Bukan itu saja, ia juga penulis lagu "Jam" dan bersama Jockie Suryoprayogo menulis lagu "Bebas Lepas", dua lagu yang juga dipopulerkan Nicky Astria dalam album Gersang (1987).
Karier musiknya sebagai orang di belakang layar juga dimantapkan dengan menjadi penata musik film, namanya bahkan sering dinominasikan sebagai penata musik terbaik Festival Film Indonesia, seperti Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991) dan Boss Carmad (1991).
Begitu pula dengan rekam jejak Ian Antono di bidang kesenian, musisi yang juga berperan di balik lahirnya lagu "Syair Kehidupan". Musisi bertangan ini bahkan sukses membawa eksistensi band rock Godbless selama hampir enam dekade.
Selain sukses di dunia pertunjukkan, nama Ian Antono juga disebut-sebut sebagai orang yang turut berjasa membesarkan sejumlah nama penyanyi wanita di kancah musik rock, seperti Nicky Astria.
Dalam wawancaranya bersama BBC Indonesia, Nicky juga mengakui bahwa bakat musiknya pertama kali ditemukan oleh pengamat musik Denny Sabri. Dari sana, Nicky kemudian bertemu dengan Ian Antono, yang kemudian menjadi penata musik di lagu-lagu Nicky.
Tidak hanya Nicky, Ian Antono juga turut andil dalam pengerjaan album perdana Anggun C Sasmi berjudul Dunia Aku Punya (1986), dimana ia bertindak sebagai produser dalam album itu.
Kini, nama Anggun justru harum di kancah musik dunia, terbukti dari lagunya berjudul "Perfect World" yang berhasil masuk dalam Top 10 di Billboard Charts-Dance/Club Play Songs.
Tak main-main, lagu "Perfect World" berada di posisi ketujuh dan berhasil menyisihkan lagu Katy Perry berjudul "Never Really Over".
Sementara Achmad Albar adalah vokalis rock ternama Indonesia, Godbless yang sudah lama malang melintang di dunia musik.
Ia bahkan pernah berkarier di Belanda pada medio tahun 1960-an. Di negeri kincir angin itu, Iyek, sapaan Achmad Albar, pernah menyabet gelar juara dalam kontes bakat bernama “Talenten Yacht Grand Gala” yang diadakan oleh TV Holland.
Prestasi ini membuat nama Iyek melambung, bahkan jadi buruan band-band lokal Belanda, antara lain Take 5 dan Clover Leaf. Bersama nama terakhir, Iyek sempat mencicipi kesuksesan di daratan Eropa lewat single berjudul “Don’t Spoil My Day.”
Melihat latar belakang tiga musisi di balik lahirnya karya "Syair Kehidupan", tak heran bila lagu tersebut susah digilas zaman dan bahkan tetap dicari dan diperdengarkan hingga hari ini.
Berikut lirik lagu "Syair Kehidupan":
Di saat ini ingin kuterlena lagi
Terbang tinggi di awan
Tinggalkan bumi di sini
Di saat ini ingin 'ku mencipta lagi
'Kan kutuliskan lagu
Sambil kukenang wajahmu
Malam panjang, remang-remang
Di dalam gelap aku dengarkan
Syair lagu kehidupan
Editor: Agung DH