tirto.id - Lagu almarhum musikus senior Areng Widodo berjudul "Surabaya" akan menjadi kado untuk ulang tahun ibu kota provinsi Jawa Timur yang ke-727, yang akan dirayakan pada 31 Mei 2020.
Seperti dilansir Antara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mendapat kabar itu dari dari Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat mengikuti konser amal virtual mengenang musikus campur sari Didi Kempot, Senin (25/5) malam.
"Saya senang lagu (Surabaya) itu. Lagu itu bisa menjadi salah satu kado ulang tahun Surabaya pada 31 Mei mendatang," kata Risma.
Atas lagu yang diciptakan almarhum Areng Widodo secara khusus untuk Kota Surabaya itu, Risma mengucapkan terima kasih karena turut memberikan semangat baru kepada masyarakat di saat masa sulit menghadapi pandemi virus corona COVID-19.
Sekilas Tentang Areng Widodo
Areng Widodo adalah musisi yang jauh dari hingar bingar sorotan media. Ia justru memilih kesunyian menjadi orang di balik layar yang memberikan karpet merah kepada para-para musisi lain mencapai ketenaran.
Barangkali, kita mengenalnya sebagai pencipta lagu "Syair Kehidupan". Kendati demikian, Areng justru sudah meniti karier seninya sejak lama. Dari Salatiga, Jawa Tengah, Areng terpanggil untuk memulai aktivitas keseniannya di sekolah seni lukis di Yogyakarta. Di kota itu, ia pernah bergabung dengan Bengkel Teater WS Rendra. Bengkel Teater didirikan Rendra pada pertengahan 1960-an.
Kala itu, tempat ini menjadi semacam ruang berkumpul dan melahirkan banyak seniman. Salah satu musisi yang pernah bergabung di komunitas ini adalah Sawung Jabo (Sirkus Barock). Jabo mungkin lebih terkenal sebagai anggota grup legendaris Swami dan Kantata Takwa.
Grup ini diisi oleh musisi beken seperti Iwan Fals, Jockie Suryoprayogo dan pengusaha Setiawan Djodi. Dari sana, bakat Areng semakin terasah. Di sisi lain, ia juga pernah tercatat sebagai anggota band Golden Wing pada tahun 1975.
Namun, hanya bertahan tiga tahun. Nama kolektif rock ini kembali diperbincangkan setelah masuk album kompilasi bertajuk Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk1970 – 1978 (2011).
Ia kemudian menjadi orang di belakang layar yang banyak menanggani lagu dan album dari penyanyi-penyanyi tersohor, seperti Nicky Astria. Dari tangannya pula, ia dan Ian Antono, menciptakan lagu "Jarum Neraka" (1985) yang kelak ikut mendongkrak nama lady rocker Nicky Astria.
Bukan itu saja, ia juga penulis lagu "Jam" dan bersama Yockie Suryoprayogo menulis lagu "Bebas Lepas", dua lagu yang juga dipopulerkan Nicky Astria dalam album Gersang (1987).
Karier musiknya sebagai orang di belakang layar juga dimantapkan dengan menjadi penata musik film, namanya bahkan sering dinominasikan sebagai penata musik terbaik Festival Film Indonesia, seperti Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991) dan Boss Carmad (1991).
Editor: Agung DH