tirto.id - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyumbangkan 1 juta liter air bersih kepada rakyat Palestina yang merupakan kebutuhan mendesak bagi warga jalur Gaza. Saat ini, 97 persen ketersediaan air di wilayah tesebut tidak layak untuk dikonsumsi.
Kelangkaan air tersebut dikarenakan sebagian besar sumber mata air di Jalur Gaza beserta pipa-pipa yang berfungsi mengalirkan air telah rusak akibat perang. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih layak konsumsi, mereka harus membeli dengan harga yang mahal.
Mengingat pengepungan yang dilakukan oleh pemerintah Zionis Israel juga membuat situasi ekonomi di Jalur Gaza ikut terdampak.
Sementara di sisi lain kebutuhan air bersih semakin meningkat karena pandemi COVID-19 di mana warga harus selalu menjaga kebersihan.
Wakil Ketua Dewan Masjid Komjen Pol (Purn) Syafruddin dalam rilis yang diterima Tirto, Selasa (15/9/2020) mengatakan, wilayah yang mendapat bantuan air bersih adalah Bait Lahiya Gaza Utara, Khan Yunis Gaza Selatan, Deir balah Gaza tengah, Mugraqa Gaza tengah, Jabalia Gaza Utara.
Bantuan tersebut disambut gembira oleh warga Gaza, yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari luar untuk pengadaan air bersih.
Syafruddin mengungkapkan, untuk menjamin kesinambungan ketersediaan air bersih bagi warga Gaza, ia berencana melalui Dewan Masjid Indonesia membangun pabrik air minum di Gaza.
DMI telah menganggarkan sekitar Rp3,5 miliar untuk proyek penyediaan air bersih tersebut.
"Untuk jangka panjang, demi menjamin pasokan air bersih bagi warga Gaza kami atas nama DMI akan membangun pabrik air minum di wilayah tersebut. Kami telah menghitung anggarannya dibutuhkan sekitar Rp3,5 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut,” ujar Syafruddin.
Lebih lanjut, mantan Wakapolri ini berharap semoga bantuan air bersih yang telah disalurkan melalui Lembaga Sosial Kemanusiaan tersebut dapat meringangkan beban bagi warga Gaza yang telah sekian lama menderita akibat kepungan Israel.
Syafruddin juga berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan hubungan baik antara Republik Indonesia dan Palestina. Apalagi kebijakan politik luar negeri Indonesia yang akan selalu mendukung perjuangan bangsa palestina dalam melawan penjajahan Israel.
“Prinsipnya semua muslim bersaudara dan berdasarkan kebijakan politik luar negeri RI yang setia mendukung perjuangan rakyat Palestina, sehingga bantuan kemanusiaan seperti ini akan sangat bermanfaat baik bagi rakyat Palestina maupun hubungan RI-Palestina," harapnya.
Selain itu Syafruddin juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada warga Gaza tersebut tidak berarti menafikkan warga Indonesia yang juga membutuhkan bantuan.
Menurutnya saat ini warga Gaza sangat membutuhkan bantuan karena konflik yang menimpa wilayahnya.
Syafruddin juga menambahkan bantuan tersebut juga sebagai momentum balas budi kepada dunia internasional mengingat Indonesia juga sering mendapat bantuan dunia ketika ditimpa bencana.
“Kami sadar bahwa warga kita pun masih banyak yang kesulitan, tetapi setidaknya bantuan bagi rakyat Palestina di masa konflik seperti ini tentu sangat dibutuhkan. Dan inilah momentum kita membayar kembali bantuan kemanusiaan manca negara yang biasa juga kita dapat pada setiap peristiwa bencana alam atau bencana kemanusiaan,” tegasnya.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Maya Saputri