Menuju konten utama

Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Malang

Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Kecamatan Lowokwaru, di Kota Malang.

Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Malang
Dua petugas Kepolisian berjaga di pintu masuk Mako Brimob di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (26/6/2018). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

tirto.id - Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Jalan Kedawung, Gang 9, Kecamatan Lowokwaru, di Kota Malang, Selasa (15/10/2019) di 13.05 WIB.

"Terduga teroris atas nama Rizki Kurniawan (27)," ucap Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera, ketika dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019).

Rizki Kurniawan juga diduga merupakan kelompok dari Abu Rara, yang merupakan pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Istri Rizki, yakni Anisa Prima Hapsari (30), turut dicokok dalam kejadian itu. Kini mereka diamankan di Mako Batalyon Brimob Detasemen B Pelopor Polda Jawa Timur. Polisi masih memeriksa terduga teroris tersebut.

Pasangan suami istri itu menghuni rumah di Jalan Papa Biru II, nomor 24 RT 7 RW 15, Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.vBerdasarkan keterangan penjaga kompleks, Kholil, kediaman itu selama ini hanya dijadikan tempat persinggahan sementara.

“Rumah itu sudah kosong lama. Sekitar tiga bulan sekali baru datang ke rumah tersebut," kata Kholil seperti dilansir Antara.

Sebelum penangkapan, lanjut Kholil, ada dua perempuan yang berada di rumah itu. Satu perempuan sudah memiliki suami sementara satu perempuan masih kuliah.

Sementara itu, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan penangkapan terduga teroris usai penusukan Menkopolhukam Wiranto tak bertautan dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Tidak ada kaitannya dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden. Tidak ada," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (15/10/2019).

Berdasarkan pemeriksaan Densus 88 Antiteror dan keterangan tersangka, belum ditemukan indikasi terduga teroris menyasar pelantikan yang direncanakan bergulir pada 20 Oktober nanti.

30 ribu aparat TNI dan Polri dipersiapkan guna pengamanan pelantikan. Ketika ditanya mengapa banyak penangkapan jelang pelantikan, Dedi menyatakan bahwa target utama teror ialah aparat.

"Secara struktural, mereka dipersilakan sesuai dengan kemampuan dan independensi masing masing untuk melakukan amaliyah di mana saja, kapan saja, dengan sasaran siapa saja," ucap Dedi.

Berdasarkan catatan Tirto, sejak 10 Oktober hingga 15 Oktober, 26 terduga teroris ditangkap yakni SA alias Abu Rara, FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH, NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, M, JJ, AAS, MRM alias Rivki, UD, S, FT, DB dan MNA.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Hendra Friana