tirto.id -
Tak hanya itu saja, Jokowi juga mengungkapkan pertemuan tersebut juga membahas wacana Partai Demokrat bergabung kepada koalisi pemerintah.
"Kita berbicara itu, tetapi belum sampai ke sebuah keputusan," ungkap Jokowi seperti dilansir Antara, Kamis (10/10/2019).
Jokowi menambahkan dalam diskusi itu juga membahas masukan dari SBY mengenai program pemerintah mendatang.
"Terutama yang berkaitan dengan situasi eksternal dari sisi ekonomi yang kita semua harus hati-hati karena adanya pelambatan ekonomi dunia yang kelihatannya menuju sebuah resesi," ujar Jokowi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan partainya telah siap untuk masuk ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Demokrat siap bila Jokowi meminta ada kader Denokrat menjadi menteri di kabinet mendatang. "Kami kalau ini tuntutan rakyat, tuntutan bangsa, kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia, kami siap," kata Syarief usai menyambangi kediaman Megawati Soekarnoputri di Mentemg, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).
Meski begitu, Demokrat tetap menyerahkan semua keputusannya kepada Jokowi sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif dalam menyusun kabinet. Bila Jokowi meminta, tegas Syarief partainya siap memberikan kontribusinya.
"Kalau beliau yang pemegang hak prerogatif ini memberi kepada Demokrat ya tentu Partai Demokrat akan memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara," jelas Syarief.
Syarief mengaku belum mengetahui pos kementerian apa yang akan disiapkan Jokowi untuk kader Partai Demokrat. Nama putera sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut telah disiapkan Partai Demokrat bila Jokowi menghendaki Demokrat masuk ke dalam pemerintahan.
"Tergantung pak presiden, mau [AHY] ditempatkan di mana ya silakan, ya kan," pungkas Syarief.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Hendra Friana