Menuju konten utama

Demo Hari Ini: Yang Harus Dilakukan Saat Kena Gas Air Mata

Cara mengatasi efek gas air mata dan apa yang harus dilakukan.

Demo Hari Ini: Yang Harus Dilakukan Saat Kena Gas Air Mata
Polisi menembakkan gas air mata saat aksi mahasiswa dan pelajar di sekitar flyover, Jakarta, Senin (30/9/2019). Petugas memblokade akses mahasiswa menuju gedung DPR RI dengan kawat berduri dan pembatas jalan. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Gas air mata biasanya digunakan untuk mengendalikan kerusuhan dan membubarkan massa, biasanya saat demonstrasi. Gas air mata bisa menimbulkan rasa sakit, tetapi efek gas biasanya bersifat sementara.

Anda akan merasa lebih baik beberapa jam setelah terpapar. Dilansir ThoughtCo, ada beberapa cara mempersiapkan diri untuk kemungkinan menghadapi gas air mata dan cara mengatasinya.

Sampai batas tertentu, efek gas air mata bergantung pada komposisi produk, tetapi biasanya meliputi:

- perih di mata, hidung, mulut, dan kulit.

- air mata berlebihan.

- penglihatan kabur.

- hidung berair.

- air liur berlebihan.

- pada jaringan yang terbuka bisa menimbulkan ruam dan luka bakar kimiawi.

- batuk dan kesulitan bernapas, termasuk merasa tercekik.

- disorientasi dan kebingungan, yang dapat menyebabkan kepanikan.

Disorientasi dan kebingungan mungkin tidak sepenuhnya psikologis. Dalam beberapa kasus, pelarut yang digunakan untuk membuat gas air mata dapat berkontribusi pada reaksi dan mungkin lebih beracun daripada lachrymatory.

Gas air mata biasanya dikeluarkan dalam bentuk granat, yang dipasang di ujung pistol gas dan ditembakkan dengan peluru kosong. Oleh karena itu, Anda mungkin mendengar suara tembakan saat gas air mata digunakan.

Jika Anda mendengar suara itu, jangan berasumsi Anda sedang ditembak. Jangan panik. Lihat ke atas saat Anda mendengar tembakan dan hindari berada di jalur granat. Granat gas air mata sering meledak di udara, mengirimkan wadah logam yang akan memuntahkan gas.

Wadah ini akan panas, jadi jangan disentuh. Jangan mengambil tabung gas air mata yang belum meledak, karena dapat meledak dan menyebabkan cedera.

Pertahanan terbaik terhadap gas air mata adalah masker gas, tetapi jika tidak memiliki masker, masih ada langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kerusakan akibat gas air mata.

Jika Anda merasa terkena gas air mata, Anda dapat merendam bandana atau handuk ke dalam jus lemon atau cuka sari buah dan menyimpannya dalam kantong plastik.

Anda dapat bernapas melalui kain yang diasamkan selama beberapa menit, yang akan memberi Anda cukup waktu untuk melawan angin atau mencapai tempat yang lebih tinggi.

Kacamata adalah barang yang direkomendasikan untuk dipakai. Anda dapat menggunakan kacamata renang yang ketat jika kacamata pengaman bahan kimia tidak tersedia.

Jangan kenakan lensa kontak saat dmeonstrasi atau kemungkinan munculnya gas air mata. Jika Anda memakai lensa kontak, segera lepaskan. Lensa kontak yang terpapar gas air mata tidak dapat Anda cuci dan gunakan lagi.

Anda dapat mengenakan pakaian yang kena gas air mata lagi setelah Anda mencucinya tetapi cuci pakaian secara terpisah untuk pertama kalinya.

Jika Anda tidak memiliki kacamata atau masker apa pun, Anda dapat menghirup udara di dalam kemeja Anda, karena sirkulasi udara lebih sedikit dan oleh karena itu konsentrasi gasnya lebih rendah, tetapi itu kontraproduktif setelah kain menjadi jenuh.

Pertolongan pertama untuk mata adalah membilasnya dengan larutan garam atau air steril sampai rasa perih mulai mereda. Kulit yang terkena harus dicuci dengan sabun dan air.

Kesulitan bernapas diobati dengan pemberian oksigen dan dalam beberapa kasus menggunakan obat yang digunakan untuk mengobati asma. Perban obat dapat digunakan pada luka bakar akibat tabung gas air mata.

Baca juga artikel terkait GAS AIR MATA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH