tirto.id - Sejumlah massa mulai berdatangan di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat pada Jumat sore (24/5/2019).
Mereka terlihat mulai datang pada sekitar pukul 15.55 WIB. Massa itu bergerombol di depan lampu merah tepat di depan Djakarta Theater, sambil berbincang dan berkenalan. Sebagian dari mereka mengaku datang dari Padang, Bengkulu, Jakarta, Bogor, dan beberapa daerah lainnya.
Massa yang menamakan kelompoknya Ormas Pribumi Bersatu itu lalu menggelar salat gaib dengan berjamaah di jalanan sekitar kantor Bawaslu RI. Salat gaib itu untuk mendoakan para korban tewas saat aksi 21-22 Mei lalu dan petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia.
Berdasarkan pantauan Tirto, mereka mulai melakukan salat gaib berjamaah sekitar pukul 16.40 WIB. Jumlah massa itu sekitar 100-an orang.
Setelah salat gaib dan doa bersama, seorang pria sepuh mengomandoi massa itu untuk menyalami pada personel Brimob Polri yang sedang mengamankan aksi mereka.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 17.10 WIB, massa yang mengaku dari Rumah Perjuangan juga terlihat mendatangi kantor Bawaslu RI dari arah patung kuda, Monas, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Tirto, massa berjumlah 50-an orang itu datang dengan dipimpin satu unit mobil komando. Namun, kehadiran mereka diblokade oleh aparat brimob di depan Hotel Sari Pasific Jakarta. Meskipun diblokade, orator terus berorasi di atas mobil komando massa aksi unjuk rasa itu.
Sebagian dari massa itu menenteng poster bertuliskan "MK bukan untuk penguasa", "Kalau anda marah dikritik rakyat, berarti anda tolol, dungu", "Save demokrasi, #diskualifikasijokowi #pulangkanjokowikesolo" dan "Turut berduka cita korban pemilu curang."
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom