tirto.id - Pertandingan penting antara dua penghuni zona merah GoJek Liga 1, PSMS vs PS TIRA yang seharusnya dihelat Jumat (12/10/2018) hari ini dipastikan akan ditunda. Penundaan ini terjadi lantaran hingga hari laga, pihak kepolisian belum memberikan izin untuk menyelenggarakan laga pekan 25 GoJek Liga 1 tersebut.
Tidak keluarnya izin sendiri dikarenakan pihak kepolisian ingin fokus melakukan pengamanan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menghadiri penutupan Musabawah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) di Medan pada hari yang sama.
Pihak PSMS telah berupaya mengajukan permohonan agar laga tak ditunda. Pasalnya, kedua tim telah mempersiapkan diri dengan baik untuk melakoni laga tersebut. Namun pada akhirnya izin tetap tidak dikeluarkan oleh pihak kepolisian.
"Sesuai regulasi kami terima jadwal, kami lawan PS TIRA pukul 15.30 WIB lalu diubah pukul 19.00 WIB. Sebenarnya persiapan perizinan tidak ada masalah. Tapi kami baru diberitahu penutupan MTQ dipercepat sehari. Jadi laga harus ditunda atau dijadwal ulang karena izin tidak keluar karena mereka mau fokus pengawalan Wapres," tutur sekretaris klub PSMS, Julius Raja seperti dikutip Goal.
Penundaan tersebut disayangkan pula oleh pihak klub. Mereka beranggapan lokasi pertandingan yang dihelat di Stadion Teladan, Medan berjarak jauh dari tempat terselenggaranya MTQN. Sehingga, sebenarnya laga tersebut tidak berpotensi mengganggu kelancaran acara.
Kekecewaan semakin terasa karena laga sesungguhnya telah dipersiapkan dengan baik. Penjualan tiket telah berjalan, dan bahkan kedua kesebelasan--PSMS dan PS TIRA--telah menyelenggarakan konferensi pers pralaga pada Kamis (11/10/2018) kemarin.
Tak hanya kubu PSMS, pihak PS TIRA juga menyayangkan adanya penundaan. Pelatih PS TIRA, Nil Maizar menyebut penundaan laga yang terlalu mendadak tidak menaati regulasi kompetisi.
"Itu kalau ditunda bagaimana regulasinya. Karena kalau jadwal mundur itu harus seminggu sebelum pertandingan. Kan ada aturannya, bukan aturan saya. Kalau dulu di ISC A satu pihak dianggap menang karena penundaan gak boleh sembarangan," tegas eks pelatih Timnas Indonesia itu.
Nil juga menolak tegas jika pihak kepolisian hendak menggeser jadwal pertandingan jadi Sabtu (13/10/2018) sebagaimana alternatif wacana yang beredar. Menurutnya, penundaan sehari justru akan menghambat persiapan kedua tim menyongsong pekan berikutnya, terutama mengingat padatnya jadwal sisa laga di kompetisi musim ini.
"Kami tidak mau [tanding tunda]. Masa besok kita main baru sekarang diinfokan ditunda. Saya secara taktikal juga terganggu," tandasnya.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan