tirto.id - Realisasi penerimaan negara hingga akhir Maret 2019 tercatat sebesar Rp350,10 triliun atau tumbuh 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun realisasi belanja pemerintah pusat sudah mencapai Rp452,06 triliun atau tumbuh sebesar 7,75 persen. Artinya ada defisit senilai Rp101,96 triliun.
"Defisit APBN sampai 31 Maret [2019] mencapai Rp101,96 triliun atau 0,63 persen dari PDB dan keseimbangan primer negatif Rp31,4 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam konferensi pers APBN KiTa di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Senin (22/4/2019).
Meski demikian, Mardiasmo mengklaim realisasi defisit APBN dan keseimbangan primer pada bulan lalu tersebut masih terkendali.
Posisi utang pemerintah, kata Mardiasmo, juga masih berada pada level aman yakni sekitar 30,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sedangkan penerimaan perpajakan per Maret 2019 mencapai Rp279,9 triliun atau tumbuh 6,7 persen. Jika dirinci, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp248,98 triliun, tumbuh 1,82 persen. Sementara penerimaan bea dan cukai sebesar 30,97 triliun atau tumbuh 73,04 persen.
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi menambahkan penerimaan cukai tumbuh sebesar 165,11 persen dibandingkan periode sama di tahun 2018. Per akhir Maret 2019, penerimaan cukai mencapai Rp21,35 triliun atau 12,90 persen dari target APBN.
Untuk realisasi PNBP per Maret 2019 juga tercatat sebesar Rp70,04 triliun atau 18,52 persen dari target APBN.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom