Menuju konten utama

Dedi Mulyadi Wajibkan Pegawainya Pakai Sarung Setiap Jumat

Pemandangan tak biasa kini dapat ditemukan setiap Jumat di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat. Pemkab Purwakarta kini telah menerapkan aturan yang mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil dan pelajar laki-laki menggunakan sarung saat Jumat datang.

Dedi Mulyadi Wajibkan Pegawainya Pakai Sarung Setiap Jumat
Dedi Mulyadi. Antara foto/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Pemandangan tak biasa kini dapat ditemukan setiap Jumat di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat. Pemkab Purwakarta kini telah menerapkan aturan yang mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil dan pelajar laki-laki menggunakan sarung saat Jumat.

Kebijakan menggunakan sarung bagi pegawai negeri sipil dan pelajar laki-laki di daerah tersebut telah dicanangkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2016. Dengan adanya kebijakan itu, maka para pegawai laki-laki diharuskan menggunakan kain sarung dan peci hitam.

Selain peci hitam, para pegawai juga dibolehkan oleh pemerintah setempat untuk mengombinasikan kain sarungnya dengan mengenakan kopiah haji atau iket khas Sunda. Sedangkan bagi pegawai perempuan, diharuskan mengenakan pakaian etnik.

Bagi para pegawai negeri Purwakarta, kebijakan ini tidak menghambat produktifitas kerja mereka. Menurut Asep, salah seorang pegawai Bagian Umum Setda Purwakarta, penggunaan kain sarung sama sekali tidak mengganggu produktifitas kerjanya. Tapi justru merasa nyaman bekerja di kantor dengan menggunakan sarung. "Itu bisa mengingatkan suasana pendidikan pesantren dulu," ujar Asep pada Jumat (28/10/2016).

Pemandangan baru ini ternyata sempat membuat beberapa warga terkejut. Warga yang sedang mengikuti pengajian rutin di Masjid Agung Purwakarta yang lokasinya berdekatan dengan komplek pemkab dikagetkan dengan penerapan kewajiban menggunakan sarung setiap Jumat.

"Saya kira para santri dan pimpinan pesantren yang mau berziarah seperti saya. Tadinya saya kaget, takut tidak kebagian tempat di Makam Baing Yusuf (belakang Masjid Agung," kata Hendri, seorang peziarah asal Bekasi.

Ia mengatakan, sebelum melakukan ziarah dirinya rutin mengikuti pengajian pagi terlebih dahulu di Masjid Agung Purwakarta. Sehingga dirinya kaget saat sejak pagi hari sudah banyak orang yang menggunakan sarung. "Tapi setelah ditanya-tanya, ternyata mereka semua pegawai pemkab," kata dia.

Penggunaan sarung dalam kegiatan sehari-hari untuk merayakan Hari Santri Nasional juga dilakukan oleh beberapa kampus di Malang, Jawa Timur. Salah satu kampus yang sempat mewajibkan mahasiswanya memakai sarung pada Hari Santri Nasional (HSN) itu adalah Universitas Islam Malang.

"Kewajiban memakai sarung dan kopiah bagi mahasiswa ini sebagai bentuk menghormati HSN yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober. Sarung merupakan ciri khas santri dan merupakan busana asli Indonesia, sehingga selama sehari penuh mahasiswa diwajibkan memakai sarung dan mahasiswi memakai rok panjang," ucap Wakil Rektor II Unisma Noor Shodiq Askandar di Malang.

Sumber: diolah dari Antara

Baca juga artikel terkait SANTRI atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH