tirto.id - Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali mengatakan, banjir yang terjadi di Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu tak hanya akibat dari lokasi pemukiman yang bekas persawahan.
Penyebab lain, terkait dengan penambahan debit Kali Pulo. Debit air Kali Pulo bertambah, karena ada aliran dari wilayah TB Simatupang.
"Kalau dulu di jalur yang masih natural, saat itu cuma beberapa dari sumber air tertentu saja. Kalau sekarang sudah tambahan-tambahan yang lain," ujar dia di lokasi RW 06, Kelurahan Jati Padang, Senin (1/4/2019).
Ia mengatakan selain kontur tanah yang gembur akibat bekas perawahan, sehingga membuat air merembes dari bagian bawah tanggul dan menyebabkan banjir.
Faktor lainnya lagi, menurut Marullah, yakni usia tanggul yang memang sudah lama, sehingga harus segera dilakukan perbaikan secara permanen.
Sebelumnya, pada 2018 beberapa bagian tanggul sudah diperbaiki oleh Gubernur Anies Baswedan. Namun kini bocor lagi.
Untuk sementara waktu, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan sedang memperbaiki rembesan tanggul yang bocor sebagai penanganan darurat.
Ke depannya, Marullah berjanji akan segera melakukan perbaikan tanggul sepanjang 30 meter tersebut secara permanen.
"Ini [tanggul] akan ditambahkan batu kali dan akan ditambahkan juga coran yang kuat," ujar dia.
Banjir di Kelurahan Jati Padang terjadi, Minggu (31/3/2019) yang mengakibatkan 10 keluarga mengungsi dan berdampak terhadap 150 unit rumah. Banjir kini telah surut dan warga kembali ke rumah masing-masing.
Puskesmas setempat memeriksa kesehatan warga dan mengantisipasi persebaran penyakit leptospirosis dengan membagikan cairan pencegah kepada warga setempat.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali