tirto.id - Debat Pilpres 2019 perdana segera berlangsung pada Kamis (17/1/2019) malam di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan. Debat Capres-Cawapres 2019 tahap pertama ini menjadi ladang rezeki untuk orang-orang sekitar. Dari juru parkir hingga penjual makanan dan minuman berikhtiar meraup rezeki di lingkungan Hotel Bidakara.
Salah satunya adalah Heri (49) seorang juru parkir. Ia sudah berada di lokasi sejak pukul 08.00 WIB pagi tadi. Heri mengakui, suasana parkir di sekitar Hotel Bidakara lebih ramai dari hari biasanya. Sedari pagi, sudah banyak yang memarkirkan kendaraan, baik aparat keamanan, awak media, maupun orang-orang yang bekerja di sekitar kawasan itu.
Heri membuka lapak parkir di halaman depan Masjid Nurul Hidayah yang berada sekitar 3 meter dari pintu belakang Hotel Bidakara. Lantaran sudah ramai sejak pagi, ia hari ini akan memperoleh lebih banyak uang dari pungutan jasa parkir.
"Ramai hari ini, nanti pasti semakin ramai. Mobil dan motor, kebanyakan aparat yang parkir kalau di lapak saya. Lapak saya cuma di depan (masjid) saja,” ujar Heri, Kamis (17/1/2019), siang.
Heri menambahkan, lokasi parkir yang dijaganya memang bukan lokasi parkir resmi Hotel Bidakara. Namun, justru lebih banyak orang yang memilih memarkirkan kendaraannya di situ.
“Orang-orang malas parkir di parkiran resmi, karena mahal kan,” kata Heri sambil tertawa.
Ditambah lagi, imbuh Heri, orang-orang memilih parkir di lapaknya karena terbantu dengan juru parkir yang bisa mengarahkan kendaraan. Berbeda dengan area parkir resmi hotel yang harus mencari sendiri tempat untuk parkir.
Bicara soal penghasilan, Heri belum menghitung berapa banyak yang ia dapatkan hari ini. Tapi, ia yakin pemasukannya lebih besar dari hari-hari biasa. Heri juga mengaku tidak mematok berapa ongkos parkirnya.
“Kalau lihat (jumlah) motornya mah ya bisa banyak. Seikhlasnya berapa dikasih. Palingan 2000 sih biasa ngasih," tutur Heri.
Tak hanya Heri, peluang mendapatkan untung lebih besar juga dirasakan Masto (45) yang menjual minuman di sekitar Hotel Bidakara. “Banyak pesan macam-macam. Ada kopi, es teh manis, sama Nutrisari,” paparnya.
“Sehari kalau dihitung bersih, 500 ribu bisa dapat. Kalo tidak moment begini, palingan 300 ribu," lanjut Masto.
Masto berencana membuka lapak dagangannya hingga pukul 22.00 WIB malam nanti. Menurutnya, selain potensial untuk meraih untung lebih banyak, Masto juga melihat moment seperti ini lebih istimewa karena ia bisa mengenal orang-orang baru.
Demikian pula dengan Salim (52). Makanan ketoprak yang disediakan olehnya bahkan sudah ludes sejak jam 11.00 WIB siang tadi. “Sudah habis. Lumayanlah kalau acara begini, cepat laku,” ujarnya.
Salim mengaku hitungan terakhir yang ia dapatkan dari hasil penjualan hari ini sudah mencapai 400 ribu. Ia menyayangkan karena tidak menyediakan lebih banyak stok ketoprak hari ini. “Tapi biarin saja lah, segini juga sudah syukur,” tutup Salim.
Penulis: Nadhen Ivan
Editor: Iswara N Raditya