Menuju konten utama

Debat Pilgub Jateng: Cara Sudirman Serang Ganjar Soal Korupsi e-KTP

Sudirman Said menyinggung keterkaitan Ganjar Pranowo dengan kasus korupsi e-KTP saat keduanya berdebat dalam Debat Publik Pilgub Jateng 2018 Tahap Kedua.

Debat Pilgub Jateng: Cara Sudirman Serang Ganjar Soal Korupsi e-KTP
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan pasangan nomor urut dua Sudirman Said-Ida Fauzia dalam debat terbuka Pilkada Jateng (3/5/18). FOTO/KompasTV.

tirto.id - Calon Gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said secara terbuka menyerang lawannya di Pilkada Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan berbicara mengenai korupsi e-KTP.

“Korupsi itu merepotkan, mas Ganjar bolak-balik ke KPK karena harus bersaksi,” kata Sudirman.

Dia menyatakan hal itu dalam Debat Pilgub Jawa Tengah Tahap Kedua yang diselenggarakan KPU Jateng di Hotel Best Western, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (3/5/2018). Tema Debat Terbuka Pilgub Jateng Tahap Kedua ialah pelayanan publik dan perekonomian.

Perdebatan antara Ganjar dan Sudirman semula hanya saling sindir soal kelemahan program masing-masing. Ganjar sempat menuding Sudirman selalu menilai kinerja Pemprov Jateng jelek. Padahal dia mengklaim, untuk urusan kemiskinan, Jateng masih lebih baik dari daerah lain.

Ganjar lalu mempertanyakan cara pandang Sudirman yang mengabaikan angka makro di urusan pembangunan. Dia juga meminta Sudirman menjelaskan strategi politik subsidi agar tepat sasaran.

Sudirman membantah dirinya mengabaikan angka makro. “Angka makro tetap kami gunakan, kami juga punya akal. Tapi tidak berhenti di sana, kita harus dengarkan masyarakat di bawah,” ujar dia.

Sudirman lalu mencontohkan masalah yang akan dia selesaikan jika memimpin Jateng, yakni membuat subsidi pupuk tepat sasaran. “Ini soal data,” ujar dia.

Pernyataan Sudirman kemudian berbelok ke isu e-KTP. Menurut dia, data penduduk menjadi persoalan karena sampai sekarang banyak warga Jateng belum memiliki KTP elektronik atau e-KTP.

“Saya sayangkan, program e-KTP terkena unsur korupsi, sehingga hari ini jutaan rakyat jateng harus menunggu 2 tahun untuk mendapatkan e-KTP,” ujar Sudirman.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa sejak KPK berdiri, telah ada 98 kepala daerah yang beurusan dengan lembaga antirasuah karena terlibat kasus korupsi. “Jateng kirim 32 dari 98 [kepala daerah yang berurusan dengan KPK karena korupsi],” kata Sudirman.

Setelah itulah, Sudirman menyindir Ganjar harus bolak-balik ke KPK untuk bersaksi. Yang dimaksud Sudirman sudah terang, yakni kesaksian Ganjar dalam proses pengusutan korupsi e-KTP.

Menanggapi pernyataan lawannya, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya sudah berupaya membangun pemerintahan bersih selama memimpin Jawa Tengah. Menurut dia, Jateng menjadi provinsi pertama yang bekerja sama dengan KPK untuk membuat sekolah antikorupsi bagi bupati dan wali kota.

Ganjar juga mengklaim Jateng ialah salah satu provinsi dengan angka pelaporan penerimaan gratifikasi oleh pejabat yang tertinggi. “Pengelolaan gratifikasi di Jateng terbaik, ketaatan LHKPN juga.”

Mengenai dirinya yang memberikan kesaksian di KPK, Ganjar menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban memberikan kesaksian dalam kasus hukum jika diminta. Ganjar lalu secara tersirat, menegaskan dirinya tidak menerima aliran dana korupsi e-KTP seperti diisukan selama ini.

“Warga Jateng, gubernurmu ini, yang menolak semua pemberian itu,” ujar dia.

Ganjar juga menyinggung Ida Fauziah—wakil Sudirman Said di Pilgub Jateng—pernah aktif di Komisi II DPR. “Mbak Ida juga bisa bersaksi, benarkah [anggota] Komisi II semua menerima,” ujarnya.

Sudirman lalu memanfaatkan kesempatan menanggapi Ganjar dengan menyeru, “Warga Jateng [harus] gunakan hak pilih, jangan golput, pilih pemimpin yang tak punya risiko tersangkut korupsi.”

Sudirman menambahkan tugas pemimpin juga membangun budaya, kebiasaan dan perilaku. Menurut dia, jika banyak kepala daerah di suatu provinsi “dicokok KPK”, ada persoalan keteladanan. Sudirman lalu mengulangi seruan agar warga Jateng memilih gubernur yang tak berisiko korupsi.

Ganjar sempat membalas sindiran Sudirman Said tersebut di penghujung salah satu sesi debat itu. Dia menegaskan lagi bahwa selama dia menjadi gubernur, tidak ada pejabat Pemprov Jateng yang berurusan dengan KPK. Dia juga sempat mempertanyakan kinerja Sudirman selama menjadi Menteri ESDM apakah sudah benar-benah membangun birokrasi bersih.

“5 tahun tidak ada [pejabat Pemrov Jateng ditangkap KPK]. Yang sudah ada di pemimpin lain, ada yang sudah tercokok,” kata Ganjar. “Saya takut, ini menepuk air didulang, muncrat di muka sendiri.”

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom