tirto.id - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menyodorkan marketplace (tempat berjualan online) sebagai solusi untuk petani, pengusaha kecil dan mikro menghadapi Revolusi Industri 4.0.
"Dan saya meyakini dengan persiapan sumber daya manusia, kita akan bisa menyiapkan bangsa menuju Revolusi Industri 4.0," kata dia menjawab pertanyaan moderator terkait dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap sektor pertanian, perikanan dan peternakan yang masih tradisional, pada debat kedua Capres 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Petani, kata dia, perlu dikenalkan para marketplace, sehingga bisa berjualan secara online dan hubungan petani dengan konsumen lebih dekat.Pengusaha kecil dan mikro, kata Jokowi, juga disiapkan untuk bertransaksi secara online. Hal itu, kata dia, berdampak pada tersambungnya ekosistem online dengan offline. Harapannya, lanjut Jokowi, Indonesia tak tertinggal dengan negara lain dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0.
"Saya sampakan, Palapa Ring yang sudah dibangun di Indonesia bagian barat, bagian timur, bagian tengah semuanya hampir sudah 100 persen. Juga sistem 4G sudah 74 persen di kabupaten/kota, kita selesaikan tahun ini. Kalau ini selesai, kita akan gampang masuk sekali Revolusi Industri 4.0," kata ungkap dia.
Diketahui, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik yang dibangun di bawah permukaan laut untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
Debat Kedua Capres 2019 yang mempertemukan dua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto digelar Minggu (17/2/2019) pukul 20.00 WIB di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.
Terdapat 7 panelis dalam debat kedua ini, yaitu Rektor ITS Profesor Joni Hermana, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati, Rektor IPB Arif Satria, juga ahli pertambangan ITB Profesor Irwandy Arif.
Selain itu, pakar energi Ahmad Agustiawan, pakar lingkungan Undip Sudharto P. Hadi, dan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria Dewi Kartika juga terlibat sebagai panelis.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman mengungkapkan, berupaya meningkatkan mutu dalam debat kedua, dengan cara tidak menyodorkan kisi-kisi debat kepada kedua kandidat.
Debat kedua ini memiliki jumlah segmen yang sama dengan debat sebelumnya, enam segmen.
Editor: Agung DH