tirto.id - David Villa menyatakan bakal pensiun ketika musim kompetisi di Jepang berakhir. Dengan demikian, Vissel Kobe menjadi klub terakhir dalam pengembaraan karier sosok berjuluk El Guaje. Sebelumnya, Villa demikian cemerlang saat tampil untuk Valencia, Barcelona, juga timnas Spanyol.
"Setelah 18 tahun menjadi (pemain) profesional, saya memutuskan bakal pensiun dari bermain sepakbola akhir musim ini. Terima kasih kepada semua tim, pelatih, dan rekan satu tim yang mengizinkan saya menikmati karier impian saya," tulis David Villa dalam akun Twitter resminya pada Rabu (13/11).
After 19 years as a professional, I have decided to retire from playing football at the end of this season. Thank you to all the teams, coaches and teammates that have allowed me to enjoy this dreamed career. Thank you to my family, that has always been there to support me. pic.twitter.com/E82vb3tNwT
— David Villa (@Guaje7Villa) November 13, 2019
David Villa dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik Spanyol di generasinya. Ketajaman El Guaje di depan gawang lawan tidak diragukan lagi. Khusus di level internasional saja, hingga saat ini Villa adalah pemegang rekor top skor untuk La Roja dengan 59 gol dari 98 pertandingan.
Karier profesional David Villa demikian panjang. Memiliki tinggi tubuh yang "hanya" 175 cm, El Guaje menutupi "kekurangan kecilnya" itu dengan kerja keras. Pada musim debut penuhnya berseragam Sporting Gijon, VIlla mampu mencetak 20 gol dalam 44 penampilan.
Hanya bertahan dua musim di Sporting, penyerang kelahiran 3 Desember 1981 itu kemudian masuk Real Zaragoza. Ketajamannya menjadi. Seperti di klub pertamanya, Villa memang cuma dua musim di klub yang bermarkas di La Romareda. Namun, 39 gol hanya dalam 94 laga menunjukkan kelas sang penyerang. Di Zaragoza pula, muncul chant legendaris untuknya, "illa, illa, illa, Villa maravilla".
dari Valencia ke Liga Jepang
Karier David Villa di klub-klub berikutnya lebih spektakuler. Ia memperkuat Valencia selama lima musim, disusul Barcelona tiga musim. Masa keemasan El Guaje tiba. Dia tidak hanya menjadi mesin gol, tetapi juga dibanding-bandingkan dengan penyerang legendaris Spanyol, Raul Gonzalez. Apalagi, Villa mengenakan nomor punggung 7, yang identik dengan Raul.
Saat berseragam Barcelona, gol David Villa di final Liga Champions 2010/2011 membantu klub tersebut meraih gelar level Eropa kedua dalam tiga musim. Ketika itu, El Guaje membuktikan bisa bersaing di tim asuhan Pep Guardiola, yang mendominasi Eropa.
Ketika cedera mulai bersahabat dengan Villa, dan membuat perannya terbatas di Barcelona, sang striker hengkang ke Atletico Madrid. Gol debutnya datang saat melawan Barca di Piala Super Spanyol 2013, meski akhirnya Atletico gagal menjuarai kompetisi tersebut.
Namun, dalam musim pertama dan terakhir untuk ATM, El Guaje tetap mampu merasakan gelar. 13 golnya dalam 36 penampilan di Liga Spanyol membantu Atletico Madrid meraih trofi La Liga pertama dalam 18 tahun terakhir.
Setelah berkelana di Melbourne City dan New York City, David Villa ikut masuk dalam eksodus pemain asal Spanyol ke Liga Jepang. Ia memilih Vissel Kobe, tempat mantan rekan setimnya di Barcelona dan Spanyol, Andres Iniesta, bernaung. Sang penyerang mencetak 12 gol dalam 22 penampilan di J1 League 2019.
Si Pekerja Keras
Sepanjang kariernya, sudah 12 gelar level klub dan 2 gelar level internasional yang dinikmati oleh David Villa. Ia menjadi salah satu tulang punggung Spanyol ketika mengangkat trofi Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.
Kerja keras menjadi kata kunci bagi David Villa. Sebagai penyerang, ia punya keistimewaan bisa menembak sama baiknya dengan kaki kiri atau kanan. El Guaje juga spesialis bola mati. Namun, lebih dari itu, ia adalah pemain tim, yang bisa dimainkan di posisi apa pun di barisan penyerang, bahkan bisa jadi gelandang serang.
Dikutip dari Goal, Johan Cruyff sang legenda sepak bola pernah melukiskan, "Villa tidak hanya ada untuk menyelesaikan permainan (mencetak gol). Villa bersinonim dengan kedalaman. Artinya, ia selalu siap untuk membuka jalur, menarik bek, sehingga menciptakan ruang untuk (pemain lain)."
Chant "illa, illa, illa, Villa maravilla" yang legendaris itu memang benar adanya.
Editor: Agung DH