tirto.id - Jumlah stok vaksin corona yang dimiliki Indonesia masih terus bertambah. Pengiriman suplai baru masih terus berlangsung hingga mencapai tahap ke-70 pada Senin (20/9/2021).
Suplain vaksin corona yang teranyar (tahap 70) datang dari Sinovac. Sebanyak 5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sudah diterima Indonesia pada hari ini.
Ditambah dengan kiriman tersebut, total jumlah vaksin corona yang sejauh ini sudah diterima oleh Indonesia, baik dalam bentuk jadi maupun bulk (bahan baku), mencapai 262.350.400 dosis.
"Dengan kedatangan tahap ke-70 ini, maka vaksin Coronavac keluaran Sinovac yang sudah hadir di Indonesia berjumlah 53.776.000 dosis," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Senin (20/9/2021).
Menurut Nadia, jumlah kiriman dari Sinovac akan kembali bertambah. Pada Selasa, 21 September 2021 besok, Sinovac akan kembali mengirim 5 juta dosis vaksin.
Nadia menjelaskan, Indonesia mendapatkan kiriman jutaan dosis vaksin Sinovac tersebut melalui pembelian langsung. Pengirimannya menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
"Dalam beberapa minggu ke depan, kita akan menerima lebih banyak lagi kedatangan vaksin. Ini sebagai upaya pemerintah agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin di negara kita," ujar Nadia.
Dia menambahkan, vaksin-vaksin tersebut akan segera disalurkan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia agar dapat segera digunakan.
Mengenai distribusi vaksin, Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyanto menyatakan, hingga 19 September 2021, BUMN tersebut telah menyalurkan sebanyak 169.114.468 dosis vaksin vaksin corona ke berbagai wilayah di tanah air.
Perincian data vaksin corona yang sudah disalurkan PT Biofarma adalah sebagai berikut:
- Vaksin Coronavac (Sinovac): 31.142.594 dosis
- Vaksin Covid-19 Bio Farma: 104.368.200 dosis
- Vaksin Astrazeneca: 19.551.984 dosis
- Vaksin Moderna: 7.867.580
- Vaksin Sinopharm (hibah): 720.766 dosis
- Vaksin Pfizer: 4.462.344 dosis.
Untuk memastikan ketersedian vaksin, saat ini sedang dilakukan perbaikan data stok dan distribusi vaksin bersama propinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya agar jumlah dosis yang sudah disuntikan dan stok yang tersedia perharinya menjadi semakin akurat.
Data stok vaksin per daerah (provinsi dan kabupaten/kota) saat ini bisa diakses melalu situs resmi milik Kementerian Kesehatan RI, yakni vaksin.kemkes.go.id.
Data Vaksinasi Indonesia per 20 September 2021
Jumlah penduduk penerima vaksin Covid-19 di Indonesia hampir menyentuh angka 40 persen (data vaksinasi dosis pertama) dari target nasional pada 20 September 2021.
Pemerintah sudah mematok target vaksinasi Covid-19 harus menjangkau 208.265.720 warga di Indonesia guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) buatan.
Sampai dengan Senin hari ini, pukul 18.00 WIB, berdasarkan data Kemenkes RI, total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan suntikan vaksin corona dosis pertama mencapai 79.661.163 orang atau 38,25 persen dari target. Sedangkan penerima vaksin dosis ke-2 baru 21,72 persen dari target atau sejumlah 45.228.123 orang.
Data lebih detail berdasarkan kategori kelompok penerima vaksin corona adalah sebagai berikut:
1. Lansia
Target: 21.553.118 orang
Penerima dosis ke-1: 5.916.429 orang (27,45%)
Penerima Dosis ke-2: 4.148.505 orang (19,25%)
2. Tenaga Kesehatan
Target: 1.468.764 orang
Penerima dosis ke-1: 1.962.628 orang (133,62%)
Penerima Dosis ke-2: 1.802.843 orang (122,75%)
Penerima Dosis ke-3: 853.619 orang (58,32%)
3. Petugas Publik
Target: 17.327.167 orang
Penerima dosis ke-1: 27.650.438 orang (159,58%)
Penerima Dosis ke-2: 15.191.566 orang (87,67%)
4. Tenaga Pendidik (bagian dari petugas publik)
Penerima dosis ke-1: 2.477.434 orang
Penerima Dosis ke-2: 2.041.837 orang
5. Masyarakat Rentan dan Umum
Target: 141.211.181 orang
Penerima dosis ke-1: 39.900.817 orang (28,26%)
Penerima Dosis ke-2: 21.076.007 orang (14,93%)
6. Kelompok Usia 12-17 Tahun
Target: 26.705.490 orang
Penerima dosis ke-1: 3.270.604 orang (12,25%)
Penerima Dosis ke-2: 2.280.331 orang (8,54%).
7. Peserta Vaksinasi Gotong Royong (Bagian dari Umum)
Penerima dosis ke-1: 955.050 orang (6,37%)
Penerima Dosis ke-2: 727.454 orang (4,85%).
Editor: Yantina Debora