Menuju konten utama

Data Daerah: Per 17 Maret Kasus Meninggal Positif Corona 7 Orang

Rilis pemerintah per 17 Maret menyebut ada 5 orang positif Corona meninggal. Padahal, setidaknya, ada 7 pasien meninggal.

Data Daerah: Per 17 Maret Kasus Meninggal Positif Corona 7 Orang
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan per Selasa (17/3/2020) jumlah pasien positif Corona yang meninggal ada lima orang. Hitungannya keliru.

Berdasarkan perhitungan Tirto, yang mengacu penyataan sejumlah kepala daerah, sedikitnya ada tujuh orang meninggal akibat COVID-19.

Kasus meninggal pertama merupakan WNA asal Inggris, perempuan 53 tahun, yang dirawat di RS Sanglah, Bali, yang disebut kasus ke-25. Pihak Pemprov Bali masih menunggu hasil tes lab Corona saat mengetahui pasien di daerahnya yang diumumkan meninggal oleh pemerintah pusat.

Kasus meninggal berikutnya adalah kasus ke-35 dan ke-36 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Pasien kasus ke-36 diketahui petugas medis RSCM yang berdomisili di Bekasi. Lantaran hal itu, kasus itu disebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai salah satu kasus meninggal dari daerahnya.

Satu kasus lain dari Jawa Barat adalah pasien asal Cianjur yang sebelumnya dinyatakan negatif oleh pemerintah pusat saat meninggal.

"Satu warga Cianjur meninggal dunia yang dulu disampaikan Bupati Cianjur. Data terakhir kami terima pasien positif," kata Ridwan pada 15 Maret lalu.

Mengenai kasus suspect COVID-19 di Cianjur, pasien berinisial D (50) meninggal pada 3 Maret. Pria ini warga Bekasi yang menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur.

Ketika dikabarkan meninggal, Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dua kasus lain berada di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada hari ini (17/3) satu pasien positif Corona meninggal.

Pasien positif itu adalah laki-laki usia 43 tahun dan meninggal saat perawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Pasien itu baru diketahui positif COVID-19 pada Senin kemarin (16/3/2020). Kemudian meninggal pada Selasa dini hari.

Satu pasien positif Corona yang meninggal pertama di Jawa Tengah adalah kasus yang dirawat di RSUD Moewardi Solo. Pasien ini sebelumnya ikut sebuah seminar di Bogor.

"Kasus positif ada enam. Empat dirawat. Dua meninggal," kata Ganjar hari ini (17/3).

Dua kasus terakhir berada di Banten. Melalui akun instagramnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan ada lima warganya yang positif COVID-19.

Dua orang merupakan warga Kecamatan Kelapa Dua; satu orang berasal dari Kecamatan Curug; satu warga Kecamatan Ciledug,; dan satu warga dari Kecamatan Pondok Aren.

“Satu orang, warga dari Pondok Aren, tadi sore meninggal dunia,” ujar Wahidin Halim, kemarin.

Belakangan, warga Pondok Aren itu dikonfirmasi sebagai kasus ke-35 yang diumumkan meninggal pada Jumat, 13 Maret 2020, dan sempat dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Aplikasi, Informatika, Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Amal Herawan kepada Tirto, Selasa (17/3/2020).

"Gubernur baru menerima laporan dari Gugus Tugas Senin sore. Sehingga beranggapan yang meninggal baru kemarin sore. Ia juga sempat menanyakan apakah yang meninggal merupakan kasus baru atau termasuk dari empat kasus sebelumnya. Katanya ini kasus baru," jelas Amal.

Satu kasus meninggal terakhir terkonfirmasi di Tangerang Selatan, seorang jemaat dari sebuah gereja di Bumi Serpong Damai.

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin kemarin, 16 Maret. Ia dikabarkan meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa hari ini sekitar pukul 10.15.

Namun, untuk kasus terbaru, Pemprov Banten mengaku belum menerima laporan.

"Sejauh ini yang kami terima baru satu meninggal. Kalau soal itu, kami menunggu pusat karena protokolnya seperti itu. Bisa jadi yang bersangkutan bukan warga Banten,” imbuh Amal.

Dengan demikian, total jumlah kasus meninggal akibat Corona setidaknya 7 orang per 17 Maret 2020.

________

REVISI

Naskah ini mengalami revisi judul dan penambahan isi berita. Sebelumnya ditulis pasien positif yang meninggal berjumlah 8 orang berdasarkan pernyataan kepala daerah.

Namun, setelah kami mengonfirmasi ke Pemprov Banten, kasus ke-35 dan warga Pondok Aren yang dilaporkan meninggal adalah orang yang sama. Kami menulisnya terpisah lantaran Gubernur Banten menyebut waktu kematian warga Pondok Aren adalah Senin sore. Sementara waktu kematian kasus ke-35 adalah Jumat, 13 Maret 2020 atau selang empat hari.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Restu Diantina Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Fahri Salam