tirto.id - Selain di Maui, Hawaii, kebakaran hutan juga melanda Kanada pada Rabu, 16 Agustus 2023 dengan 1.100 titik api aktif. Kebakaran menyebar ke seluruh negeri dan menjadi peristiwa terburuk sepanjang sejarah negara itu.
Reuters melaporkan, 265 titik kebakaran hutan terjadi di Wilayah Barat Laut, Kanada. Tim pemadam kebakaran pada Kamis, 17 Agustus 2023 berjuang keras untuk mencegah kebakaran hutan mencapai Kota Yellowknife.
Pesawat pengebom air terbang rendah di atas Yellowknife ketika asap tebal menyelimuti kota tersebut. Para pejabat setempat mengatakan api, yang bergerak perlahan, sekarang berada 15 km (10 mil) barat laut dari kota dan dapat mencapai pinggiran kota pada hari Sabtu jika tidak ada hujan.
"Hari-hari yang sangat sulit ke depannya, dengan dua hari angin barat laut ke barat laut pada hari Jumat dan Sabtu, maka akan mendorong api ke arah Yellowknife," kata dinas pemadam kebakaran teritorial dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Provinsi British Columbia di Pasifik telah mengalami kebakaran hebat yang tidak biasa tahun ini, para pejabat memperingatkan penduduk untuk bersiap menghadapi kondisi kebakaran yang ekstrem.
"Peristiwa cuaca ini berpotensi menjadi yang paling menantang selama 24 hingga 48 jam di musim panas dari sudut pandang kebakaran," kata direktur dinas kebakaran Cliff Chapman kepada para wartawan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan yang signifikan dan kami memperkirakan sumber daya kami akan mendapat tantangan dari utara ke selatan," katanya.
Dampak Kebakaran Hutan Kanada
Sekitar 20.000 penduduk Yellowknife dievakuasi sejak Rabu melalui jalur darat dan udara. Seperti diwartakan BBC, para pejabat setempat telah memberikan tenggat waktu kepada seluruh penduduk Yellowknife untuk meninggalkan kota itu hingga Jumat siang.
Ada laporan mengenai antrean panjang di SPBU di kota dan di jalan menuju luar kota. Seorang warga, Bill Braden, mengatakan kepada Global News bahwa ia membawa banyak bensin setelah anggota keluarganya mengatakan kalau antrean di SPBU memanjang hingga satu kilometer.
Polisi menyarankan, para pengemudi memperlambat laju kendaraan saat mereka mencapai Fort Providence, sekitar 300 km di barat daya Yellowknife melalui jalan darat, karena antrean panjang bensin mempengaruhi lalu lintas.
Bagi mereka yang tidak tinggal bersama teman atau keluarga, pusat evakuasi terdekat adalah 1.100 km di sebelah selatan Yellowknife.
Penerbangan evakuasi militer dijadwalkan pada sore dan malam hari pada Kamis, dengan lima penerbangan ke Calgary, di provinsi tetangga, Alberta.
Menteri transportasi federal juga telah meyakinkan para pengungsi bahwa maskapai penerbangan terbesar di negara itu, Air Canada, membatasi biaya penerbangan dari Yellowknife. Pesawat Air Canada telah menambahkan dua penerbangan ekstra keluar dari kota tersebut.
Kebakaran Menjadi Ancaman Nyata di Kanada
Shane Thompson, Menteri Lingkungan Hidup Wilayah Barat Laut, mengatakan kepada para wartawan pada hari Rabu, kebakaran tersebut telah "berubah menjadi lebih buruk" dan merupakan "ancaman nyata" bagi Yellowknife, ibu kota wilayah tersebut.
"Saya ingin menekankan bahwa kota ini tidak berada dalam bahaya," katanya. "[Tetapi] Anda menempatkan diri Anda dan orang lain dalam bahaya jika Anda memilih untuk tetap tinggal."
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengadakan pertemuan darurat pada hari Kamis untuk membahas situasi kebakaran hutan di wilayah utara.
Beberapa penduduk Yellowknife telah mulai pergi lebih awal pada hari Rabu setelah beberapa bagian kota berada dalam keadaan siaga evakuasi, yang berarti mereka dapat diminta untuk pergi dalam waktu singkat.
"Melihat tiket pesawat terjual habis dan harga-harga naik, saya merasa harus pergi," ujar Ashley Maclellan, yang mengungsi ke selatan ke Edmonton bersama bayinya, kepada CBC.
Kebakaran lain juga mengancam komunitas Hay River. Seorang pengungsi mengatakan kepada CBC bahwa mobilnya mulai meleleh ketika ia dan keluarganya melewati bara api saat mengungsi dari kota tersebut pada akhir pekan lalu.
Wali kota Hay River, Kandis Jameson, memohon kepada siapa pun yang masih tinggal untuk segera meninggalkan kota tersebut. Api bergerak sejauh 30 km dalam beberapa jam karena angin kencang dan menutup dua jalan raya menuju kota. Kemudian api terhenti sekitar 10 km dari kota.
Seorang warga, Lisa Mundy, menggambarkan bagaimana bemper mobilnya mulai meleleh, kaca depan mobilnya retak dan mobilnya dipenuhi dengan asap ketika ia dan suaminya meninggalkan kota bersama dua anak mereka pada hari Minggu.
"Anda tidak dapat melihat apa-apa, kami berkendara melalui bara api," katanya.
Penyebab Kebakaran di Kanada
Kekeringan menjadi faktor yang berkontribusi terhadap jumlah dan intensitas kebakaran hutan Kanada tahun ini. Reuters mewartakan, para pejabat mengatakan, suhu yang tinggi memperburuk situasi. Pasalnya, sebagian besar wilayah Kanada mengalami kondisi kering yang tidak normal atau lebih buruk lagi.
Kanada Atlantik menerima curah salju yang rendah pada musim dingin ini, diikuti oleh musim semi yang sangat kering. Sementara itu, sebagian besar kebakaran hutan diyakini disebabkan oleh aktivitas manusia.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pada bulan Juni lalu mengaitkan peningkatan jumlah kebakaran hutan dengan perubahan iklim. Ellen Whitman, seorang ilmuwan peneliti dari Dinas Kehutanan Kanada, mengatakan bahwa sulit untuk menentukan dampak perubahan iklim pada satu musim kebakaran.
Untuk wilayah pesisir, perubahan iklim diperkirakan akan membawa lebih banyak hujan, yang seharusnya dapat mengurangi risiko kebakaran, namun atmosfer yang lebih hangat lebih efisien dalam menarik uap air dari tanah, sebuah faktor yang meningkatkan risiko kebakaran.
Kebakaran musim semi yang meluas di seluruh Kanada juga tidak biasa terjadi, dan penelitian menunjukkan bahwa musim kebakaran di seluruh Amerika Utara menjadi lebih panjang.
Riwayat Kebakaran Parah di Kanada
Pada Mei 2016, kebakaran besar menghancurkan 10 persen bangunan di Kota Fort McMurray, Alberta, yang merupakan penghasil energi di bagian utara Alberta, memaksa evakuasi 90.000 penduduk dan menghentikan produksi minyak lebih dari satu juta barel per hari.
Pada Juni 2021, 90 persen bangunan di Desa Lytton, British Columbia, terbakar habis, sehari setelah desa tersebut mencatat rekor suhu terpanas di Kanada.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto