Menuju konten utama

Darmin Nasution: Inflasi April 2017 Masih Tergolong Aman

Darmin menjelaskan, salah satu penyumbang inflasi April 2017 ada pada bidang-bidang di luar pangan, seperti listrik, air minum, dan angkutan.

Darmin Nasution: Inflasi April 2017 Masih Tergolong Aman
Menko Perekonomian, Darmin Nasution (tengah) bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (kiri), dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo (kanan). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Inflasi April 2017 dengan angka 0,09 persen masih tergolong aman dan masih dalam rentang yang diharapkan oleh pemerintah.

"Jadi ya cukup baiklah inflasi bulan ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di Jakarta, Selasa (2/5/2017), seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Darmin menjelaskan, salah satu penyumbang inflasi April 2017 ada pada bidang-bidang di luar pangan, seperti listrik, air minum, dan angkutan.

"Inflasinya ada pada bidang-bidang di luar pangan. Pangan kita masih minus," kata Darmin.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, salah satu penyumbang utama inflasi April 2017 adalah penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi.

"Penyesuaian tarif listrik ini dampaknya lebih besar, dibandingkan Maret. Terutama bagi pascabayar, yang rata-rata membayar lebih tinggi," kata Suhariyanto.

Penyesuaian tarif listrik, kata dia, memberikan kontribusi besar kepada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang tercatat mengalami inflasi pada April sebesar 0,93 persen.

"Kelompok perumahan ini menyumbang inflasi cukup tinggi, namun untungnya bisa dinetralisir oleh kelompok bahan makanan," tutur Suhariyanto.

Ia menambahkan, kelompok pengeluaran lain yang ikut menyebabkan inflasi adalah kelompok sandang yang tercatat inflasi 0,49 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,27 persen.

Selain itu, kata dia, adapula kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang turut mengalami inflasi 0,12 persen, diikuti kelompok kesehatan 0,08 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

Kendati demikian, lanjut Suhariyanto, kelompok bahan makanan mengalami deflasi pada April sebesar 1,13 persen, sehingga menekan pergerakan inflasi, karena turunnya harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, daging sapi, ikan segar dan telur ayam ras.

Ia mengatakan, dengan inflasi April tercatat 0,09 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2017 telah mencapai 1,28 persen dan inflasi secara tahunan (year on year) sebesar 4,17 persen.

Sebelumnya, BPS mencatat terjadi deflasi Maret 2017 sebesar 0,02 persen, karena turunnya berbagai harga pangan di kelompok bahan makanan.

Baca juga artikel terkait INFLASI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto